Dosen Rekayasa Kosmetik Itera Dorong Kewirausahaan Pelajar melalui Workshop Pembuatan Parfum

Dosen Rekayasa Kosmetik Itera Dorong Kewirausahaan Pelajar melalui Workshop Pembuatan Parfum

Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Komitmen Institut Teknologi Sumatera (Itera) dalam mengembangkan pendidikan sains terapan dan kewirausahaan terus diwujudkan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Salah satunya dilakukan oleh tim dosen Program Studi Rekayasa Kosmetik Itera yang menggelar Workshop Pembuatan Parfum bagi siswa SMA Al-Karim Bandar Lampung, beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini dirancang untuk membekali pelajar dengan keterampilan praktis berbasis ilmu pengetahuan sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini. Melalui pendekatan aplikatif, siswa diperkenalkan pada proses transformasi sains menjadi produk bernilai ekonomi.

Workshop yang diikuti puluhan siswa dari berbagai jenjang kelas tersebut merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat Skema Kelompok Keilmuan Teknologi Kosmetik Itera. Program ini diketuai oleh dosen Rekayasa Kosmetik Itera, Briliana Suryani Kusumakinasih, S.Si., M.Biotech., bersama tim dosen lintas keahlian.

Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan pemahaman mengenai bahan dasar parfum, teknik formulasi aroma, uji mutu, serta standar proses produksi kosmetik. Materi kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan parfum, mulai dari peracikan top notes, middle notes, hingga base notes, serta pengemasan dan evaluasi kualitas produk.

“Melalui praktik langsung, siswa tidak hanya memahami konsep sains, tetapi juga melihat peluang bagaimana pengetahuan tersebut dapat dikembangkan menjadi produk inovatif yang memiliki nilai jual”

Briliana menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran kontekstual bagi siswa untuk memahami penerapan ilmu kimia dan rekayasa kosmetik dalam kehidupan nyata. “Melalui praktik langsung, siswa tidak hanya memahami konsep sains, tetapi juga melihat peluang bagaimana pengetahuan tersebut dapat dikembangkan menjadi produk inovatif yang memiliki nilai jual,” ujarnya.

Sebagai penguatan pembelajaran, siswa juga berkesempatan mengunjungi Program Studi Rekayasa Kosmetik Itera. Kegiatan lanjutan ini mencakup evaluasi produk parfum yang telah dibuat, pengenalan dasar kewirausahaan, pemahaman regulasi kosmetik, serta orientasi kurikulum dan fasilitas laboratorium yang dimiliki Itera.

Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap formulasi parfum dan parameter mutu produk. Seluruh siswa berhasil menghasilkan formula parfum sederhana sesuai prosedur, serta menunjukkan ketertarikan untuk mengembangkan produk sebagai peluang usaha.

Melalui kegiatan ini, Itera menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang aktif membangun ekosistem pembelajaran kolaboratif dengan sekolah menengah, sekaligus berkontribusi dalam menyiapkan generasi muda yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Rilis/Humas)