ITERA NEWS. Sebagai upaya peningkatan input penelitian dan pengabdian dosen, Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu (LP3) ITERA mengadakan Klinik Proposal Simlitabmas pada Rabu (21/10/2020). Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 70 dosen berbagai program studi di ITERA.

Dalam sambutannya, Ketua LP3 ITERA, Dr. Acep Purqon menjelaskan bahwa sangat penting para dosen untuk memulai menulis proposal penelitian dan pengabdian. “Saat ini di ITERA terdapat 17 dosen bergelar lektor yang eligible serta 223 dosen bergelar asisten ahli ber-NIDN yang dapat dimaksimalkan untuk mengikuti penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar Acep.

Dalam kegiatan tersebut, hadir dua narasumber yang membahas tentang penelitian dan pengabdian masyarakat di Sistem informasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Simlitabmas). Narasumber pertama yaitu Dr. Ir. Sri Ratna Sulistyani, M.T. dari Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung yang memaparkan materi tentang bagaimana menulis proposal pengabdian kepada masyarakat yang baik serta menghindari hal-hal yang membuat proposal dinilai kurang baik.

“Salah satu kesalahan yang umum dibuat oleh pembuat proposal adalah tidak mengindahkan persyaratan administratif yang memang merupakan kunci utama sebelum persyaratan substansi dinilai,”ungkap Ratna.

“Salah satu kesalahan yang umum dibuat oleh pembuat proposal adalah tidak mengindahkan persyaratan administratif yang memang merupakan kunci utama sebelum persyaratan substansi dinilai.”

Kurang Syarat

Ia juga menyebutkan hal lain yang paling sering terjadi adalah ketidaksesuaian proposal dengan syaratnya, misalnya dosen yang tidak multidisiplin, atau kurangnya surat mitra. “Dengan tidak lolos administrasi, maka proposal tidak akan sempat dinilai isinya, bahkan jika isinya sebenarnya bagus, ujar Dr. Ratna.

Dalam kesempatan tersebut, turut menjadi narasumber yang membahas penelitian Simlitabmas, Prof. Dr. Ir. Mitra Djamal yang merupakan Wakil Rektor Bidang Akademik ITERA. Prof. Mitra Djamal menjelaskan bahwa skema penelitian yang saat ini dibuka masih sangat terbatas dan tidak banyak dapat diambil oleh dosen ITERA yang sebagian besar merupakan asisten ahli. Sehingga untuk skema penelitian ini para dosen harus difokuskan kepada para dosen yang sudah eligible untuk mengikuti penelitian-penelitian ini. Penelitian yang masih mungkin disubmit oleh beberapa dosen ITERA mencakup penelitian dasar dan penelitian terapan.

Selain itu, Prof. Mitra Djamal juga mendorong agar dosen ITERA mampu membuat proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebanyak-banyaknya, agar kemungkinan diterima pendanaannya juga menjadi besar. (LP3/Humas)