Bina Masyarakat Dosen Biologi ITERA Sosialisasi Pentingnya Kesehatan Reproduksi

Bina Masyarakat Dosen Biologi ITERA Sosialisasi Pentingnya Kesehatan Reproduksi

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim dosen Program Studi Biologi Institut Teknologi Sunatera (ITERA) mengadakakan kegiatan Aksi bina kesehatan reproduksi dengan potensi tanaman obat keluarga di Kelurahan Way Dadi, Bandar Lampung, Sabtu, 10 April 2021. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian program pengabdian kepada masyarakat dosen ITERA.

Ketua PKM Prodi Biologi Fajar Islam Sitanggang, S.Si., M.Si., menyampaikan bahwa salah satu konsentrasi Prodi Biologi adalah kajian terhadap kesehatan reproduksi warga masyarakat. Hal ini dilakukan karena isu reproduksi masih sangat awam untuk dibahas oleh masyarakat, meskipun isu tersebut sangat penting bagi kalangan muda, remaja, dan dewasa. Fajar memaparkan banyak perempuan tidak sadar terhadap pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, terutama bagi ibu yang sudah hami dan merencanakan kehamilan. Untuk itu program pengabdian masyarakat tersebut dilaksanakan.

Sementara, Dosen Biologi ITERA, Elsa Nur Mariana, S.Si., M.Si., dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa untuk menjaga kesehatan reproduksi, hal yang harus diperhatikan adalah mengetahui dan memahami bagian-bagian organ reproduksi. Organ reproduksi wanita yang penting adalah vagin, mulut rahim, rahim, tuba falopi, dan serviks.

“Perempuan menjadi subjek paling rentan memiliki gangguan pada organ reproduksinya, salah satunya adalah penyakit kanker serviks. Sehingga, perempuan perlu memahami cara menjaga organ reproduksinya agar tetap higienis,” ujar Elsa.

“Kesehatan reproduksi wanita harus di seimbangkan dengan pengetahuan dalam menangani penyakit reproduksi. Salah satunya, potensi tanaman kumis kucing sebagai pemecah batu ginjal, sehingga bagian intim wanita sebagai organ reproduksi tidak mengalami infeksi.”

Tanaman Obat

Cara untuk menjaga kesehatan reproduksi tersebut salah satunya dengan selalu membersihkan area sensitif tersebut setelah buang air besar dan kecil. Selain itu, dapat juga dengan menggunakan tanaman obat keluarga sebagai bahan tambahan untuk membersihkan area vagina, contohnya dengan daun sirih.

Selain itu, Dr. Erma Suryanti, M.Si., yang juga dosen Prodi Biologi ITERA menambahkan pemaparan bahwa kesehatan reproduksi wanita harus di seimbangkan dengan pengetahuan dalam menangani penyakit reproduksi. Salah satunya, potensi tanaman kumis kucing sebagai pemecah batu ginjal, sehingga bagian intim wanita sebagai organ reproduksi tidak mengalami infeksi.

Semenyara dosen Prodi Biologi Hendry Wijayanti, S.Si., M.Sc., menjelaskan beberapa tanaman yang berpotensi sebagai tanaman obat keluarga untuk kesehatan reproduksi, yaitu tanaman kunyit, jahe, sirih, kumis kucing, asam, manjakani, beluntas, dan binahong. Keseluruhan tanaman tersebut dapat dijadikan sebagai obat herbal yang bernilai tinggibsecara kualitas namun murah secara ekonomi serta dapat di kembangbiakkan di pekarangan rumah dengab mudah, murah, dan cepat.

Masyarakat cukup antusias mengikuti sosialisasi yang diadakan oleh tim dosen Prodi Biologi ITERA. Antusias warga terlihat dari para peserta yang terlibat dalam diskusi interaktif didalamnya. (Rilis/Humas)