Bangga! Dua Tim Mahasiswa Geomatika ITERA Raih Prestasi Nasional

Bangga! Dua Tim Mahasiswa Geomatika ITERA Raih Prestasi Nasional

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Dua tim mahasiswa Program Studi (Prodi) Geomatika Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berhasil meraih prestasi tingkat nasional. Pertama tim mahasiswa Geomatika ITERA yakni Geomatics Center for Photogrammetry (GCP) meraih juara nasional dalam ajang Bimwika Awards 2020 yang diadakan oleh PT Wijaya Karya (Wika) Tbk. Tim kedua Prodi Geomatika berhasil meraih juara pertama kategori Application Analysis and Mapping dalam ajang SuperMap GIS Contes 2019, yang diadakan perusahaan penyedia layanan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) SuperMap Co., Ltd.

Tim pertama yang meraih juara nasional dalam ajang Bimwika Awards 2020 beranggotakan Ongky Anggara (ketua tim), serta Egi Nugraha dan Chantika Dwi Novita (anggota). Mereka berhasil meraih juara II untuk kategori surveying, dalam ajang yang diikuti berbagai perguruan tinggi nasional ini. Tim ITERA mampu bersaing dengan tim geomatika dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan tim geodesi Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Kami mengikuti lomba dengan kategori surveying yang pesertanya selain mahasiswa dan  fresh graduated kurang dari satu tahun dan pegawai PT WIKA yang pesertanya dari seluruh Indonesia,”ujar Ketua Tim GCP Ongky Anggara, beberapa waktu lalu.

“Kami mengikuti lomba dengan kategori surveying yang pesertanya selain mahasiswa dan  fresh graduated kurang dari satu tahun dan pegawai PT WIKA yang pesertanya dari seluruh Indonesia.”

Dalam kompetisi tersebut, tim mahasiswa Geomatika ITERA dibawah instruktur dosen Geomatika ITERA Lea Kristi Agustina, S.T., M.Eng., dan perwakilan SuperMap Indonesia, Rezky Raynaldo mengimplementasikan sebuah projek pemetaan dengan konsep building information modelling (BIM) dari metode fotogrametri yang kemudian dibandingkan hasilnya dengan terrestrial laser scanner sebagai analisa dan efisiensi dari perkembangan dunia surveying di Indonesia. Projek tersebut dikerjakan oleh tim selama kurang lebih dua bulan (Desember 2019 – Februari 2020).

Ongky menyebut, tujuan mengikuti ajang tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas dan aktualisasi diri mahasiswa Geomatika ITERA dalam bidang surveying. Selain itu juga menjadi ajang latihan untuk bersaing didalam dunia kerja nantinya bersama seluruh kompetitor di Indonesia, terutama dalam bidang engineering.

Egi berharap ITERA sebagai institusi dengan ciri khas teknik sudah saatnya membuktikan diri, bahwa mahasiswa ITERA mampu untuk bersaing sesuai dengan keilmuan dan bidang. Harapan terbesar dengan adanya lomba engineer ini sebagai salah satu bentuk kreatifitas berfikir mahasiswa dan sebagai sarana untuk mengembangkan serta mengimplementasikan hal yang sudah didapat pada bangku kuliah.

Analisis Transportasi Bandar Lampung

Sementara tim mahasiswa Prodi Geomatika ke dua yang berhasil meraih juara I dalam kategori Application Analysis and Mapping Category, yang diadakan SuperMap Co., Ltd  terdiri dari Ridwan Drajat (ketua tim), serta Welly Oktariana, Arni Widayanti dan Nisya Kartika (anggota). Tim Geomatika ITERA berhasil sejajar dengan tim dari Universitas Indonesia yang meraih juara I kategori Paper Group.

Dalam kompetisi tersebut, Tim Geomatika ITERA, membuat sebuah projek pemetaan Analisis Jangkauan Transportasi Kota di Bandar Lampung. Pemetaan tersebut dilakukan untuk mengetahui persebaran rute angkutan umum di Kota Tapis Berseri, Bandar Lampung. Pemetaan jangkauan transportasi tersebut juga dilengkapi dengan beberapa data pendukung, seperti rute angkutan umum , jalan, fasilitas umum hingga data kepadatan penduduk dan fasilitas ekonomi.

“Pemetaan ini dilakukan dengan melakukan pengambilan data jalan yang dilalui secara spasial dengan menggunakan GPS Handheld atau dengan GPS Tracker pada smartphone. Rute angkutan kota yang telah dikumpulkan kemudian dilakukan buffering berdasarkan tingkat keinginan masyarakat untuk berjalan kaki menuju rute terdekat,” jelas Ridwan Drajat, selaku ketua tim.

Data rute angkutan umum diolah dengan menggunakan fitur Buffer untuk melihat keterjangkauan rute angkutan umum terhadap daerah yang memiliki penduduk yang padat, Buffer pada rute angkutan umum berdasarkan keinginan warga untuk berjalan menuju angkutan umum terdekat, yakni warga ingin menggunakan angkutan umum jika jaraknya 100 meter, mulai enggan menggunakan angkutan umum jika jaraknya 200 meter, dan tidak akan menggunakan angkutan umum jika jaraknya lebih dari 300 meter. Selanjutnya data kepadatan penduduk digunakan untuk melihat daerah yang padat pada suatu wilayah, data ini digunakan sebagai referensi apakah rute angkutan umum sudah diakses atau tidak.

Berdasarkan data-data yang digunakan, masih terdapat daerah di Bandar Lampung yang memiliki jumlah penduduk yang padat namun belum terjangkau oleh angkutan umum, sehingga di rekomendasikan untuk membuat rute baru yang menjangkau keberbagai daerah. Selain itu hampir seluruh rute angkutan umum di Bandar Lampung, memiliki pola menuju ke satu lokasi yang sama, yakni Tanjung Karang.

“Penelitian ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk mengetahui rute apa saja yang ada di Bandar Lampung dan menjadi masukan untuk pemerintah kota agar kedepannya dapat menentukan lokasi rute baru yang efektif untuk menjangkau masyarakat,”pungkas Ridwan. [Humas]