Agroindustri Berkelanjutan Beri Keuntungan Ekonomi Hingga Lingkungan
[:id]Ilustrasi[:]

Agroindustri Berkelanjutan Beri Keuntungan Ekonomi Hingga Lingkungan

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Sustainable agroindustry atau industri pertanian berkelanjutan perlu berorientasi memberikan keuntungan, baik secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Selain itu, industri pertanian berkelanjutan merupakan sebuah konsep industri pertanian yang diharapkan memperhatikan kehidupan masyarakat pada masa yang akan datang. Hal tersebut menjadi intisari dalam studium generale yang diadakan oleh Program Studi Teknologi Industri Pertanian (TIP) ITERA, Senin (19/10/2020).

Studium generale bertajuk Zero Emissions and Circular Economy Concept for Sustainable Agroindustry yang diadakan secara dalam jaringan tersebut diikuti lebih dari 600 peserta mulai dari mahasiswa, akademisi, praktisi dan masyarakat umum. Tiga pemateri dari beragam profesi memperkaya studium generale yaitu Guru Besar Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Udin Hasanudin, M.T., senior manager sustainability PT. Great Giant Food, Arief Fatullah sebagai dan Ir. Emma Rachmawaty, M.Sc. selaku Direktur Mitigasi Perubahan Iklim pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kegiatan yang dimoderatori oleh dosen TIP ITERA, Dr. Aditya Wahyu Nugraha, S.TP., M.Si. tersebut bertujuan untuk mengedukasi mahasiswa dan masyarakat luas terkait konsep nol emisi dan memberikan nilai tambah ekonomi dari bidang agroindustri berkelanjutan.

Wakil Rektor Bidang Non Akademik ITERA, Prof. Dr. Sukrasno, M.S., dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya mengembangkan sebuah sistem energi berkelanjutan dengan tetap mempertimbangkan biaya yang tidak terlalu mahal serta ramah terhadap lingkungan. Hal tersebut agar tingkat risiko bencana yang timbul dapat diminimalkan. Selain itu Prof. Sukrasno, juga mengajak seluruh peserta untuk aktif mengikuti materi, sehingga dapat memperoleh pengetahuan seputar agroindustri berkelanjutan.

Dalam sesi materi pertama, Prof. Dr. Ir. Udin Hasanudin, M.T. menjelaskan bahwa sustainable development terdiri dari tiga 3P yaitu People (social performance), Profit (environmental performance), dan Planet (economic performance). Oleh karena itu, sistem keberlanjutan pada industri pertanian sudah seharusnya memberikan keuntungan secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Selain itu, industri pertanian yang berkelanjutan juga tetap memperhatikan kehidupan masyarakat pada masa yang akan datang. Ia juga menyebut, rata-rata produk utama industri pertanian yang termanfaatkan hanyalah sekitar ± 25%. Selebihnya merupakan produk samping berupa limbah atau by product.

Prof. Dr. Ir. Udin Hasanudin, M.T. menjelaskan bahwa sustainable development terdiri dari tiga 3P yaitu People (social performance), Profit (environmental performance), dan Planet (economic performance).

“Untuk itu diperlukan pengembangan industri pertanian berkelanjutan sehingga selain limbah tersebut dapat termanfaatkan limbah tersebut juga dapat menjadi produk yang memiliki nilai tambah atau nilai ekonomi yang lebih tinggi dan dapat mencegah pencemaran lingkungan,”ujar Prof. Udin Hasanudin.

Sementara Senior Manager Sustainability PT. Great Giant Food (GGF), Arief Fatullah menerangkan, pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhan. Isu terkait perubahan iklim dan kehilangan keanekaragaman hayati menjadi sangat penting untuk diperhatikan dan dicarikan solusinya bersama. Oleh sebab itu, saat ini PT GGF adalah salah satu perusahaan industri pertanian di Lampung yang sangat fokus terhadap isu tersebut.

Arief menerangkan, PT GGF adalah perusahaan berbasis agroindustri berkelanjutan. Perusahaan GGF memiliki tiga pilar utama yaitu great lives, great people, dan great world. Great lives, yaitu bagaimana nilai suatu produk dapat tersampaikan kepada konsumen, misalnya memberikan nutrisi terbaik untuk konsumen. Sementara pilar kedua, great people, lebih fokus kepada tenaga kerja GGF dan komunitas. “Kami fokus memberikan edukasi kepada para tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan kemampuan dari tenaga kerja itu sendiri serta melakukan kerja sama dengan berbagai komunitas yang menjadi mitra perusahaan,”ujar Arief.

PT GGF juga fokus menghasilkan produk yang memiliki dampak dan manfaat yang sehat dan nutrisi pada masyarakat. Selain itu, limbah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak atau dijadikan pupuk untuk kebutuhan lahan perkebunan. Sementara pilar ketiga, great world, GGF berupaya untuk terus melakukan perbaikan berkelanjutan sehingga sumber daya yang ada dapat dijaga ketersediaannya dan dapat terus dimanfaatkan hingga ke masa yang akan datang.

Isu Perubahan Iklim

Dalam topik agorindustri berkelanjutan, isu perubahan iklim juga dibahas oleh Ir. Emma Rachmawaty, M.Sc. Pada awal materi, Emma menjelaskan terkait Paris Agreement dan the first NDC Indonesia pada UU No.6 tahun 1994, sebuah kerangka pengendalian perubahan iklim, dan UU No.32 tahun 2009 yang mengatur tentang perubahan iklim.

“Perubahan iklim memberikan dampak yang cukup luas pada bidang ekonomi, sosial, kesehatan, aksesibilitas, infrastruktur, serta krisis pangan, air, dan energi. Dampak ini sifatnya gradual dan kumulatif sehingga tingkat risiko yang terjadi akan meningkat seiring waktu,”ujar Emma.

Sebagai negara yang terletak di garis pantai kedua terbesar setelah kanada, Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Selain itu, Indonesia juga masuk dalam kelompok ketiga terbesar dalam hal emisi GRK di tingkat global.

“Perubahan iklim memberikan dampak yang cukup luas pada bidang ekonomi, sosial, kesehatan, aksesibilitas, infrastruktur, serta krisis pangan, air, dan energi. Dampak ini sifatnya gradual dan kumulatif sehingga tingkat risiko yang terjadi akan meningkat seiring waktu.”

Salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengurangi emisi GRK pada limbah industri adalah dengan melakukan pengolahan limbah padat dan cair industri atau dengan kata lain adalah dengan meningkatkan efisiensi pada proses produksi. Pada akhir materi, Emma, menyampaikan untuk bisa menuju industri pertanian berkelanjutan adalah dengan melakukan pengelolaan sumber daya dan penerapan zero emissions and circular economy.

Melihat antusiasme peserta dan pemateri, Sekretaris Program Studi TIP ITERA Endo Pebri Dani Putra menyampaikan apresiasi dan berharap dengan kegiatan tersebut peserta dapat memperoleh pengetahuan baru, yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan. Endo menyebut memiliki spesifikasi dalam bidang pengolahan bahan agroindustry Prodi TIP ITERA juga berkonsentrasi dalam penglolaan lingkungan. [Humas]