ITERA NEWS — Inovasi bandana terapi insomnia berbasis teknologi electroencephalograph (EEG) dan binaural beats mengantarkan dosen Program Studi Teknik Biomedis Institut Teknologi Sumatera (Itera), Rudi Setiawan, S.T., M.T., meraih Gold Winner Anugerah Riset dan Pengembangan Nasional kategori Hiliriset Award subkategori Paten Sederhana Granted.
Penghargaan tersebut diterima dalam acara penganugerahan yang digelar di Gedung Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025. Acara ini turut dihadiri Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Brian Yuliarto, Ph.D.
Rudi menjelaskan, inovasi bandana terapi insomnia ini dikembangkan bersama dosen Universitas Muhammadiyah Malang, La Febry Andira Rose Cynthia, S.T., M.T., serta tiga mahasiswa Teknik Biomedis Itera, yakni Azdni Selviana Aprilia, Lucky Septiana Putri, dan Adelia Putri. Perangkat tersebut dirancang sebagai alternatif terapi insomnia yang noninvasif, aman, dan mudah digunakan oleh masyarakat. Bandana terapi insomnia ini ditujukan bagi berbagai kalangan, mulai dari penderita gangguan tidur, mahasiswa, hingga pekerja dengan sistem kerja bergilir.
Perangkat berbentuk bandana ini memadukan sistem pemantauan aktivitas otak melalui EEG dengan stimulasi suara binaural beats yang membantu pengguna mencapai kondisi rileks dan meningkatkan kualitas tidur. Seluruh fungsi monitoring dan terapi terintegrasi dalam satu perangkat yang dapat digunakan secara mandiri tanpa ketergantungan obat.
“Bandana ini mengintegrasikan fungsi monitoring dan terapi tidur dalam satu perangkat. Pengguna dapat memantau aktivitas otak sekaligus menjalani terapi secara mandiri,” ujar Rudi saat diwawancarai, Rabu, 24 Desember 2025.
Bandana ini mengintegrasikan fungsi monitoring dan terapi tidur dalam satu perangkat. Pengguna dapat memantau aktivitas otak sekaligus menjalani terapi secara mandiri
Berbeda dengan perangkat EEG konvensional, bandana terapi insomnia ini menggunakan satu kanal EEG dengan elektroda berbahan kuningan berlapis emas. Desain tersebut membuat perangkat lebih ergonomis, ringan, dan nyaman digunakan saat tidur, serta mudah dioperasikan oleh masyarakat umum tanpa pendampingan tenaga medis.
Proses terapi dan pemantauan dikendalikan melalui aplikasi seluler yang terhubung secara nirkabel. Melalui aplikasi tersebut, pengguna dapat mengatur durasi terapi, memilih variasi frekuensi binaural beats dengan suara alam, serta melihat hasil rekaman sinyal otak selama tidur.
Rudi berharap, inovasi yang telah memperoleh paten sederhana granted atas nama Institut Teknologi Sumatera tersebut dapat memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kualitas tidur dan produktivitas masyarakat. Sementara penghargaan Gold Winner Anugerah Riset Nasional, dimaknai Rudi sebagai salah satu bukti keberhasilan riset terapan dan hilirisasi teknologi kesehatan yang dikembangkan di Itera.
Penulis : Rudiyansyah

