ITERA NEWS – Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional II Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS PTN) Wilayah Barat, bersama mahasiswa lain dari berbagai kampus, mengembangkan inovasi pakan ternak dari limbah bonggol jagung di Desa Sidorejo, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur.
Inovasi ini dikembangkan melalui kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan “Pakan Ruminansia Hemat dan Bergizi dari Bonggol Jagung Fermentasi” yang diikuti kelompok tani setempat, beberapa waktu lalu. Mahasiswa memperkenalkan teknik fermentasi bonggol jagung untuk menghasilkan pakan alternatif yang murah, mudah dibuat, namun tetap bergizi tinggi bagi ternak.
Anggota kelompok, Intan Rifacallista, menjelaskan pakan fermentasi berbahan bonggol jagung dicampur dengan jagung giling, dedak, tepung ikan, mineral, molase, EM4, dan air. Hasil formulasi tersebut mampu menghasilkan kandungan protein 17,1 persen, energi metabolis 2.855 Kcal/kg, serat 5,2 persen, kalsium 1,12 persen, dan fosfor 1,25 persen. “Komposisi ini cukup untuk menunjang pertumbuhan sekaligus menjaga kesehatan pencernaan ternak,” ujar Intan.
Dalam praktiknya, mahasiswa tidak hanya menjelaskan teori tetapi juga mengajak petani mencoba langsung proses pencampuran bahan, pengaturan kelembapan, hingga penyimpanan pakan fermentasi. Para petani terlihat antusias dan menilai inovasi tersebut bermanfaat untuk menekan biaya pakan sekaligus meningkatkan produktivitas ternak.
Dalam praktiknya, mahasiswa tidak hanya menjelaskan teori tetapi juga mengajak petani mencoba langsung proses pencampuran bahan, pengaturan kelembapan, hingga penyimpanan pakan fermentasi.
Salah satu anggota kelompok tani, Paryono, mengapresiasi langkah mahasiswa. “Saya suka ketika ada inovasi dari mahasiswa KKN yang bisa memanfaatkan limbah bonggol jagung menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi peternak,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, mahasiswa KKN Internasional Kelompok 14 juga membagikan pakan fermentasi secara gratis agar petani dapat mencoba langsung hasil inovasi tersebut. Mereka berharap program ini bisa diterapkan berkelanjutan oleh masyarakat desa. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, yaitu Itera, Universitas Lampung (Unila), Universitas Bengkulu (UNIB), Universitas Sriwijaya (Unsri), Universitas Syiah Kuala (USK), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Bangka Belitung (UBB), dan Universitas Teuku Umar (UTU), dengan pendampingan dosen Itera, Suryaneta, S.T., M.Sc., Ph.D.
Kelompok ini terdiri dari Dino Atryanto, Nanda Oktavia, Intan Rifacallista, Nabila Aurelia Oca, Nadia Trie Kola, Elsha Sherliachristi, Nida Azizah, Shindy Frestisya Putri, Muhammad Zulfikar, Bagas Sesrianto, dan Ahmed Alshurafa. Melalui berbagai program kerja, mahasiswa bersama-sama mengusung komitmen untuk memberikan kontribusi berdampak bagi masyarakat melalui program pengabdian yang inovatif dan berkelanjutan. (Rilis/Humas)
