Tim Itera Rancang Pemecah Gelombang Terapung Ramah Lingkungan di Teluk Kiluan

Tim Itera Rancang Pemecah Gelombang Terapung Ramah Lingkungan di Teluk Kiluan

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Tim dosen dan mahasiswa Program Studi Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (FTIK), Institut Teknologi Sumatera (Itera) tengah merancang pemecah gelombang terapung (floating breakwater) yang akan diterapkan di pantai Desa Kiluan Negeri, Kelumbayan, Tanggamus. Floating breakwater yang dirancang oleh tim Itera menggunakan hasil daur ulang sampah plastik yang dikumpulkan disekitar pantai Kiluan.

Kegiatan penelitian awal dilaksanakan oleh tim Prodi Teknik Lingkungan Itera, pada Jumat, 22 Agustus 2025. Penelitian berjudul Studi Lapangan dan Perancangan Desain Awal Floating Breakwater Berbahan Plastik Daur Ulang untuk Perlindungan Pantai Ramah Lingkungan,” ini diketuai oleh Ayu Libiaty Ahmad, S.Kel., M.T.

Kegiatan melibatkan kolaborasi lintas disiplin antara Program Studi Teknik Kelautan dan Program Studi Teknik Material Itera, serta partisipasi aktif dosen dan mahasiswa. Selain ketua tim, penelitian ini turut melibatkan dosen Anisa Fitri, M.T. dari Teknik Material dan Elsa Rizkiya Kencana, S.T., M.Sc. dari Teknik Kelautan.

Penelitian ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek keteknikan, tetapi juga membawa misi keberlanjutan lingkungan. Tim peneliti ingin menghadirkan solusi perlindungan pantai yang tidak hanya efektif secara teknis, tetapi juga mendukung upaya pengurangan sampah plastik di pesisir.

Ketua Tim Ayu Libiaty Ahmad, S.Kel., M.T., menyampaikan, sebagai bagian dari tahap awal, tim melakukan pengambilan data metocean di perairan Teluk Kiluan pada 20–21 Agustus 2025. “Data ini penting sebagai dasar perancangan struktur floating breakwater. Dari sisi material, tim juga telah mengumpulkan sampah plastik yang dicacah dan akan diolah menjadi prototipe modul breakwater,” jelas Ayu.

Menurut Ayu, penelitian ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek keteknikan, tetapi juga membawa misi keberlanjutan lingkungan. Tim peneliti ingin menghadirkan solusi perlindungan pantai yang tidak hanya efektif secara teknis, tetapi juga mendukung upaya pengurangan sampah plastik di pesisir.“Kolaborasi ini diharapkan menghasilkan prototipe floating breakwater yang ramah lingkungan sekaligus aplikatif untuk kawasan pantai di Lampung,” ujar Ayu.

Penelitian yang didukung pendanaan dari Hibah BIMA Kemendiktisaintek 2025, diharapkan menjadi langkah awal Itera dalam berkontribusi terhadap mitigasi abrasi pantai dengan pendekatan inovatif dan berkelanjutan. Ke depan, hasil penelitian akan dikembangkan lebih lanjut menuju implementasi nyata bersama masyarakat pesisir dan pemangku kepentingan terkait. (Rilis/Humas)