Stadium General ITERA Bahas Pemanfaatan Selulosa Berbasis Industri

Stadium General ITERA Bahas Pemanfaatan Selulosa Berbasis Industri

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Program Studi Teknologi Industri Pertanian (TIP) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) telah menyelanggarakan Internasional studium general bertajuk Application of Lignocellulosic by-Products based on Agroindustry for Future Products pada Rabu, 22 september 2021.

Kegiatan yang diikuti sekitar 350 peserta mulai dari mahasiswa, akademisi, praktisi dan umum ini  menghadirkan tiga narasumber yaitu dosen dari Universitas Tokyo Prof. Yukie Saito , dosen Institut Pertanian Bogor Dr.Farah Fahma, S.TP, MT., dan dosen pusat penelitian biomaterial, lembaga penelitian dan inovasi nasional Nanang Masruchin Ph.D.

Kegiatan dibuka oleh Sekertaris Sub Jurusan Teknik Proses dan Hayati ITERA, Dr. Jabosar R.H Panjaitan, S.T., M.T., yang dalam sambutannya mengajak para peserta untuk menyimak dan memberikan pertanyaan yang menarik terkait topik bahasan demi menambah wawasan luas bersama.

Materi pertama disampaikan oleh dosen Institut Pertanian Bogor Dr.Farah Fahma, S.TP, MT.  Dalam pemaparannya terakit materi mengenai nanoselulosa dan nanokomposit, Farah menjelaskan dalam memproduksi nanoselulosa ada terdapat beberapa perlakuan. Farah menekankan pada perlakuan mesin karena dalam perlakuan ini serat nano selulosa  dihancurkan menggunakan mesin.

“Serat nano selulosa  dihancurkan menggunakan mesin penggiling ultrahalus kemudian di ultrasonikasi dan menghasilkan suspensi dari nanoselulosa. Proses selanjutnya nanoselulosa dilakukan perlakuan kimia. Proses ini nanokristal selulosa diisolasi oleh hidrisis dengan asam kuat”.  Jelas Farah.

Materi kedua disampaikan oleh dosen Universitas Tokyo Prof. Yukie Saito. Dalam pemaparannya mengenai cara mempelajari dan meniru desain bahan cerdas dari lignoselulosa di alam, Yukie menjelaskan jika Ligniselulosa memiliki potensi dalam pemanfaatan lignoselulosa dari kayu biomasa. Yukie lanjut menjelaskan hampir 70.000 ditemukan polimer dengan perbedaan tipe dari sintesis polimer dari bidang kimia dan medis serta dari serat sintesis.

“Biomassa bio-polimer dapat ditemukan dari selulosa (kapas), kitin (udang) dan fibroin (sutra).  Dalam bioenergi dapat ditemukan dari kayu bakar, serbuk kayu, bioetanol dan biodiesel. Selain itu biosintesis dari bahan bahan yang diproduksi oleh tanaman dihasilkan dari tanaman fotosintesis–biokimia dan penggunaannya. “. Jelas Yukie

Kegitan dilanjutkan dengan materi ketiga yang disampaikan Peneliti senior pusat penelitian biomaterial, lembaga penelitian dan inovasi nasional Nanang Masruchin Ph.D. Dalam pemaparannya Masruchin menjelaskan mengenai produk sampingan lignoselulosa untuk aplikasi biomedis. Masruchin menjelaskan dalam konsep ekoteknologi untuk produksi nanoselulosa, kelebihan yang didapatkan adalah bahan-bahan yang murah, proses yang efektif, hasil yang tinggi dan waktu energi yang digunakan rendah.

“Ekoteknologi ini dapat meniru dan memanipulasi bahan terbarukan yang canggih dan berkelanjutan. Selulosa ini mempunyai potensi dalam sumber daya terbarukan sebagai produk sampingan untuk di masa depan”.Jelas Masruchin

Kegiatan ditutup dengan kesimpulan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat banyak untuk pemamfaatan biomassa seperti selulosa. Harapannya peserta Studium Generale ini terutama Mahasiswa Prodi TIP mendapatkan ilmu dan semangat dalam memamfaatkan peluang pada industri Selulosa. (Rilis/Humas).