ITERA NEWS – Institut Teknologi Sumatera (Itera) tengah bersiap meluncurkan sistem transportasi massal Smart BRT Itera, yang akan segera kembali dioperasikan untuk melayani rute kampus Itera menuju pusat kota, yakni Mal Boemi Kedaton (MBK), Kota Bandar Lampung. Sebelumnya Smart BRT Itera hanya melayani rute dalam lingkungan kampus.
Sebagai langkah awal menuju peluncuran tersebut, Tim Smart BRT Itera menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Persiapan Launching Smart BRT Itera”, pada Rabu, 6 Agustus 2025. FGD ini menjadi forum strategis untuk menyinergikan dukungan lintas instansi demi kelancaran operasional BRT berbasis teknologi tersebut.
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah pemangku kepentingan, antara lain Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah II Provinsi Lampung Jonter Sitohang, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Bambang Sumbogo, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lampung Selatan Harrizon, Kabid Angkutan Kota Bandar Lampung Ridho, perwakilan Bappeda Provinsi Lampung Arif, serta Kasubag Iuran Wajib PT Jasa Raharja Wilayah Lampung, Ludfi. Mereka juga didampingi para staf dan kepala bidang masing-masing instansi.
Dari pihak Itera, hadir tim pengembang Smart BRT yang terdiri atas Dr. Goldie Melinda Wijayanti, S.T., M.T., Bernaditha Catur Marina, S.T., M.T., Mentari Pratami, S.Si., M.Si., Fachri Muhammad Rasyid, S.P.W.K., M.URP., Verlina Agustine, S.P.W.K., M.P.W.K., Dr. Hermon Frederik Tambunan, S.T., M.T., Amandha Agus Zintia, dan Nur Afina Wulandari.
Smart BRT Itera tidak hanya menawarkan layanan transportasi umum efisien dan nyaman, tetapi juga didukung sistem berbasis digital bernama SABI (Smart BRT Itera).
Kegiatan FGD dibuka oleh Kepala Pusat Perencanaan dan Pengembangan Itera, M. Bobby Rahman, S.T., M.Si. (Han)., Ph.D. Selanjutnya, pemaparan materi disampaikan oleh Ir. Muhammad Abi Berkah Nadi, S.T., M.T., IPM., dari Tim Smart BRT Itera, yang menjelaskan rute trayek perdana serta keunggulan teknologi yang akan diterapkan.
Sistem Digital
Smart BRT Itera tidak hanya menawarkan layanan transportasi umum efisien dan nyaman, tetapi juga didukung sistem berbasis digital bernama SABI (Smart BRT Itera). Aplikasi ini memungkinkan penumpang mengetahui posisi bus secara real-time dan melakukan pemesanan penjemputan di titik-titik trayek yang telah ditentukan.
Menariknya, Smart BRT Itera juga dilengkapi kamera CCTV dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dapat mendeteksi jumlah penumpang serta mengidentifikasi tingkat kenyamanan dalam bus. Sistem pembayaran pun sudah terintegrasi secara digital, baik menggunakan kartu maupun QRIS, menjadikan layanan ini semakin praktis dan modern.
Pengembangan aplikasi SABI melibatkan mahasiswa magang dari Program Studi Teknik Informatika, yakni Yohanes dan M. Zahran, serta desain visual aplikasi dirancang oleh Ghiffari (Prodi Informatika) dan Aulia (Prodi Desain Komunikasi Visual).
Sejumlah masukan penting juga muncul dalam diskusi, seperti dari Kepala BPTD Jonter Sitohang yang menekankan pentingnya perhitungan waktu tunggu (time headway) dan jumlah armada untuk memastikan layanan optimal. Sementara itu, Kepala Dishub Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, menyarankan agar Smart BRT Itera disiapkan untuk beroperasi secara berkelanjutan, bukan hanya euforia awal.
Dukungan penuh juga disampaikan oleh instansi-instansi terkait, termasuk Dishub Kota Bandar Lampung, Dishub Kabupaten Lampung Selatan, Bappeda Provinsi Lampung, dan PT Jasa Raharja, yang turut menyoroti pentingnya mempertimbangkan minat pengguna serta aspek perlindungan asuransi bagi penumpang.
Smart BRT Itera menjadi langkah strategis Itera dalam menyediakan solusi transportasi publik berbasis kampus yang modern, terjangkau, dan ramah lingkungan. Operasional layanan ini diharapkan dapat menjadi percontohan pengembangan transportasi cerdas di kawasan pendidikan dan perkotaan. (Rilis/Humas)