ITERA NEWS. Memperingati Hari Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nasional yang ke-77 pada 21 Juli 2024, BMKG mengadakan Festival Aksi Iklim dan Workshop Iklim Terapan: Aksi Iklim Kaum Muda untuk Perubahan Iklim Indonesia di Auditorium BMKG, Jakarta pada 21 Agustus 2024.
Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui Pusat Riset Material dan Energi Itera, turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Itera juga mengikuti pameran, dan menampilkan berbagai inovasi yang telah dilakukan dan dihasilkan.
Sebagai pembuka acara, Plt. Kepala BMKG, Prof. Dwikorita Karnawati, M.Sc, Ph.D, dalam sambutan mengatakan, perubahan iklim adalah isu yang tidak bisa diabaikan. Tanpa adanya upaya mitigasi yang serius, dampaknya akan semakin berat dan merugikan masyarakat.
Dwikorita juga menambahkan bahwa Adaptasi yang efektif harus bersifat lokal dan memerlukan informasi cuaca, iklim, serta air yang dapat diandalkan untuk membantu pembuatan kebijakan adaptasi. Generasi muda alpha, yang kini memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan pemanasan global, diharapkan dapat menjadi pelopor dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, termasuk melalui penggunaan energi terbarukan.
Kepala Pusat Riset Material dan Energi Itera Harry Yuliansyah, menyampaikan, sejak pendirian telah mencanangkan menjadi kampus yang memberikan perhatian khusus terhadap isu lingkungan.
Kepala Pusat Riset Material dan Energi Itera Harry Yuliansyah, menyampaikan, sejak pendirian telah mencanangkan menjadi kampus yang memberikan perhatian khusus terhadap isu lingkungan. Dengan slogan smart, friendly dan forest campus, Itera telah merancang masterplan pembangunan kampus untuk dapat berkontribusi secara langsung terhadap isu lingkungan, seperti Pembangunan kebun raya sebagai carbon capture storage alami kemudian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Itera dengan kapasitas 1 MWp, serta berbagai kebijakan kampus lainnya.
Pada acara festival aksi iklim 2024 yang diselenggarakkan oleh BMKG, Itera juga berkesempatan mengisi stan pameran Aksi iklim sektor energi. Itera membawa beberapa hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat seperti solar mobile charging station yang diberi nama solaris serta mesin portable seawater desalination (PORTSEA-DES) yang dapat membuat air laut menjadi layak minum dengan tenaga bersumber dari solar panel. Kedua prototipe tersebut dibuat oleh mahasiswa Teknik elektro Itera di bawah bimbingan tim dosen Dr. Suratun Nafisah, Duwi Haryanto serta Nia Saputri Utami.
Festival yang diadakan selama satu hari ini bertujuan untuk memamerkan berbagai program kesadaran iklim kepada berbagai lapisan masyarakat, baik melalui literasi untuk Aksi Iklim dari BMKG maupun inisiatif lembaga lain.
Diharapkan dari kegiatan ini dapat terjalin potensi untuk aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di kalangan generasi muda, meningkatkan kesadaran mengenai aksi iklim di masyarakat, terutama di kalangan generasi muda dan komunitas, serta mendorong terbentuknya kaukus atau kelompok aksi iklim pemuda Indonesia secara nasional. (Rilis/Humas)