ITERA NEWS – Pusat Halal Institut Teknologi Sumatera (Itera) bersama Bank Indonesia Kantor Wilayah Provinsi Lampung bersinergi dalam menyosialisasikan penyusunan paket wisata ramah muslim di Provinsi Lampung. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 16 Juni 2025, di Ruang Rapat Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung.
Program Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim Provinsi Lampung tahun 2025 merupakan inisiatif Bank Indonesia Kanwil Lampung bersama Pusat Halal Itera. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) secara desk to desk pada 11 Juni 2025.
Sosialisasi dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan sektor pariwisata, antara lain Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran Anggun Saputra, Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Lampung Dendy Mashuri, Sekretaris Dinas Pariwisata Lampung Selatan Syaifuddin, Asisten Direktur BI Kanwil Lampung Listidiana, serta Ketua Pusat Halal Itera Aditya Wahyu Nugraha.
Turut hadir pula Kepala Desa Pulau Pahawang Ahmad Salim dan perwakilan dari sejumlah asosiasi industri pariwisata, seperti PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia), ASPPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia), ASTINDO (Asosiasi Travel Agent Indonesia), ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia), serta sejumlah pelaku wisata selam di Lampung.
Program Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim Provinsi Lampung tahun 2025 merupakan inisiatif Bank Indonesia Kanwil Lampung bersama Pusat Halal Itera. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) secara desk to desk pada 11 Juni 2025.
Kegiatan dibuka oleh Listidiana, selaku Asisten Direktur BI Kanwil Lampung. Selanjutnya, disampaikan materi sosialisasi penyusunan paket wisata ramah muslim oleh Koordinator Humas dan Marketing Pusat Halal Itera, Nurul Adhha. Sesi dilanjutkan dengan pemaparan draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Fasilitasi Ibadah dan Sanitasi untuk program wisata ramah muslim oleh Winati Nurhayu, tim ahli dari Pusat Riset Hayati Berkelanjutan, serta diskusi bersama para peserta.
Kepala Dinas Pariwisata Pesawaran, Anggun Saputra, menyampaikan bahwa Kabupaten Pesawaran memiliki 127 destinasi wisata yang berpotensi dikembangkan sebagai wilayah wisata ramah muslim. “Salah satunya adalah Pulau Pahawang. Wilayah ini bisa dizonasikan berdasarkan kebutuhan wisatawan dan kondisi lapangan,” ujar Anggun.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Lampung Selatan, Syaifuddin, juga menyampaikan potensi wilayahnya, khususnya di Kalianda dan Rajabasa, untuk menjadi bagian dari paket wisata ramah muslim di Provinsi Lampung.
Kegiatan sosialisasi berlangsung interaktif dengan partisipasi aktif peserta dalam memberikan masukan dan saran. Fokus utama kegiatan ini adalah pemetaan rute paket wisata ramah muslim di Provinsi Lampung, peningkatan kualitas fasilitas ibadah dan sanitasi di zona wisata, terutama di Kabupaten Lampung Selatan, Kota Bandar Lampung, dan Desa Pulau Pahawang.
Dengan adanya pengembangan pariwisata ramah muslim ini, diharapkan tercipta ekosistem pariwisata yang positif dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kualitas UMKM serta mendorong sertifikasi halal bagi restoran dan pelaku usaha kuliner di wilayah Lampung. (Rilis/Humas)