KKN Internasional II BKS-PTN Barat di Lampung Diharapkan Dorong Kemajuan Desa

KKN Internasional II BKS-PTN Barat di Lampung Diharapkan Dorong Kemajuan Desa

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Sebanyak 213 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri wilayah barat Indonesia dan tujuh negara mengikuti program International Student Community Engagement (ISCE) 2025 atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional II Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS PTN) Wilayah Barat. Para mahasiswa akan mengabdi di Kabupaten Lampung Timur dan Pesawaran, Provinsi Lampung, selama masa program berlangsung.

Pelaksanaan KKN Internasional dibagi dalam dua tahap yaitu KKN secara dalam jaringan (online) yang sudah berlangsung dari tanggal 2 Juni-16 Juli 2025 dan KKN terjun desa dimulai 21 Juli – 21 Agustus 2025. Mahasiswa mengabdi di enam kecamatan di Kabupaten Lampung Timur, yang tersebar di 16 desa, serta satu kecamatan di Pesawaran yaitu di Pulau Pahawang.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Institut Teknologi Sumatera (Itera) sebagai host dan Universitas Lampung (Unila) sebagai co-host, dengan dukungan penuh dari BKS PTN Wilayah Barat. Sebanyak 177 peserta berasal dari perguruan tinggi dalam negeri, sementara 39 lainnya merupakan mahasiswa asing dari Yaman, Palestina, Thailand, Zimbabwe, Mesir, Myanmar, dan Timor Leste.

Sebanyak 177 peserta berasal dari perguruan tinggi dalam negeri, sementara 39 lainnya merupakan mahasiswa asing dari Yaman, Palestina, Thailand, Zimbabwe, Mesir, Myanmar, dan Timor Leste.

Penerjunan mahasiswa ISCE 2025 diawali dengan acara penyambutan (welcome party) yang berlangsung di Aula Gedung Kuliah Umum 2 Itera, Minggu malam, 20 Juli 2025. Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, S.T.,M.M., Ketua BKS PTN Wilayah Barat, yang juga Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Marwan, Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah, S. sos. I., M.A.P., serta para pimpinan perguruan tinggi, dan mahasiswa peserta KKN Internasional.

Rektor Itera, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, dalam sambutannya menyatakan bahwa kehadiran para peserta mencerminkan semangat kolaborasi global dalam membangun kapasitas masyarakat. “Kegiatan ini adalah wujud komitmen bersama dalam memperkuat kerja sama internasional, khususnya dalam isu-isu strategis dan pengembangan wilayah,” ujar Rektor Nyoman.

Rektor Unila, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., turut menyampaikan harapannya agar kegiatan ini membentuk jejaring internasional antarmahasiswa dan akademisi, sekaligus memberi manfaat langsung bagi masyarakat desa.

Kesejahteraan Desa

Sementara itu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal yang membuka kegiatan secara resmi mengapresiasi semangat para mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat. Ia mendorong peserta KKN untuk memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Mirza menilai bahwa KKN Internasional ini merupakan bentuk nyata dari pembelajaran kolaboratif, pertukaran lintas budaya, dan pemberdayaan masyarakat desa.

“Saya berharap adik-adik mahasiswa bisa memberi nilai tambah di desa-desa Lampung Timur dan Pesawaran, terutama dalam pemberdayaan masyarakat, agar pendapatan warga meningkat,” ujar Gubernur Mirza.

Ia menekankan bahwa desa merupakan fokus pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung, sehingga dibutuhkan peran aktif semua pihak, termasuk perguruan tinggi, dalam mencari solusi berkelanjutan.

Saya berharap adik-adik mahasiswa bisa memberi nilai tambah di desa-desa Lampung Timur dan Pesawaran, terutama dalam pemberdayaan masyarakat, agar pendapatan warga meningkat

Gubernur juga menyebut bahwa Lampung memiliki potensi besar dalam pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan, yang menopang 59,39% ekonomi daerah. Ia turut menyoroti capaian penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka menjadi 4,19% pada 2024 dan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2025 sebesar 5,47%, tertinggi di Sumatera.

Ketua BKS PTN Wilayah Barat, yang juga Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Marwan, menyatakan bahwa program ISCE menjadi bagian dari upaya memperkuat sinergi antarperguruan tinggi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Transformasi pendidikan tinggi harus adaptif, inovatif, dan kolaboratif. ISCE adalah bentuk nyata dari pembelajaran kolaboratif dan pemberdayaan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan,” ujar Prof. Marwan.

Melalui ISCE 2025, para mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu dalam berbagai bidang seperti pendidikan, teknologi, kesehatan, lingkungan, budaya, dan ekonomi lokal, sekaligus memperkuat pengalaman lintas budaya dan kapasitas generasi muda menghadapi tantangan global.

Tim Liputan
Penulis :
Rudiyansyah
Fotografer : Syabatra Hasaid, Muhammada Ilham (Teknik Industri), Muhammad Afif Rabbani