ITERA NEWS – Institut Teknologi Sumatera (Itera) kembali menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif dalam kolaborasi regional dan internasional, dengan menjadi tuan rumah pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional II Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS PTN) Wilayah Barat Tahun 2025. Kegiatan resmi dibuka pada Senin, 2 Juni 2025, secara dalam jaringan.
Mengusung tema “Developing Educotourism Villages for Climate Change Mitigation,” KKN Internasional tahun ini berfokus pada pengembangan desa wisata edukatif yang berkelanjutan dan berbasis mitigasi perubahan iklim. Kegiatan ini diikuti oleh 177 mahasiswa dari berbagai PTN wilayah barat Indonesia dan 36 mahasiswa asing dari Yaman, Myanmar, Nigeria, Palestina, Malaysia, dan Thailand.
Dalam sambutannya, Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha menyampaikan bahwa kepercayaan yang diberikan kepada Itera sebagai tuan rumah merupakan bentuk pengakuan atas komitmen dan kontribusi Itera dalam membangun sinergi antarperguruan tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dalam penyelenggaraan KKN Internasional ini, Itera berkolaborasi dengan Universitas Lampung (Unila) sebagai Co-Host ISCE 2025.
“Melalui KKN Internasional ini, kami berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cakap dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki kepekaan sosial, kemampuan lintas budaya, dan kepedulian terhadap isu-isu global, khususnya perubahan iklim,” ujar Rektor Itera.
Pelaksanaan KKN Internasional terbagi dalam dua tahap, yakni Online Course pada 2 Juni–16 Juli 2025 dan Onsite Course yang akan berlangsung di berbagai desa potensial di Kabupaten Lampung Timur, dan Pesawaran, Provinsi Lampung pada 21 Juli–23 Agustus 2025.
Kegiatan pembukaan KKN Internasional dihadiri oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D., Ketua BKS PTN Barat Prof. Dr. Ir. Marwan, Rektor Unila sebagai co-host kegiatan, para pimpinan PTN Wilayah Barat, serta peserta KKN Internasional.
Pelaksanaan KKN Internasional terbagi dalam dua tahap, yakni Online Course pada 2 Juni–16 Juli 2025 dan Onsite Course yang akan berlangsung di berbagai desa potensial di Kabupaten Lampung Timur, dan Pesawaran, Provinsi Lampung pada 21 Juli–23 Agustus 2025. Dalam tahap daring, mahasiswa akan mendapatkan pembekalan dari para narasumber dari Itera dan Universitas Lampung (Unila) yang berperan sebagai co-host kegiatan.
Sebaran Lokasi KKN
Kegiatan KKN Internasional II BKS PTN Barat Tahun 2025 akan dilaksanakan di dua kabupaten, yaitu Lampung Timur dan Pesawaran, dengan total 21 desa sebagai lokasi pengabdian. Di Lampung Timur mahasiswa akan melaksanakan KKN di Kecamatan Braja Selebah (7 desa), Marga Sekampung (4 desa) Labuhan Ratu (2 desa), Sukadana (1 desa), dan Kecamatan Labuhan Maringgai (1 desa). Sementara di Pesawaran mahasiswa akan mengabdi di Kecamatan Marga Punduh (1 desa), dan Kecamatan Teluk Pandan (2 desa).
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D., secara resmi membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi inisiatif kolaboratif BKS PTN Barat dan menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam menjawab tantangan perubahan iklim melalui pendekatan edukatif yang berbasis lokal. Kegiatan ini dinilai tidak hanya sebagai wadah pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga sebagai ruang pembelajaran lintas budaya, negara, dan bidang keilmuan.
Prof. Brian berharap, melalui program ini, mahasiswa memperoleh pengalaman berharga dalam menghadapi kompleksitas sosial, memahami perbedaan budaya, serta menciptakan solusi inovatif yang berbasis kebutuhan nyata masyarakat.
Prof. Brian berharap, melalui program ini, mahasiswa memperoleh pengalaman berharga dalam menghadapi kompleksitas sosial, memahami perbedaan budaya, serta menciptakan solusi inovatif yang berbasis kebutuhan nyata masyarakat. Pengalaman tersebut diharapkan tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan empati sosial yang tinggi.
Selain sesi pembukaan, kegiatan juga diisi dengan materi dari sejumlah narasumber, seperti Kepala Pusat Mitigasi Gempa dan Tsunami Itera, Prof. Ir. Harkunti Pertiwi Rahayu, Ph.D. (Itera) yang membawakan materi tentang mitigasi bencana, Prof. Admi Syarif, Ph.D. (Unila) tentang budaya dan adat Lampung, serta Dr. Eng. Feerzet Achmad dan Andre Febrianto, M.Eng. (Itera) yang membahas teknis pelaksanaan dan penggunaan Learning Management System (LMS).
Dengan menjadi tuan rumah kegiatan ini, Itera tidak hanya memperkuat kontribusinya dalam pengabdian masyarakat, tetapi juga membuka ruang lebih luas untuk membangun jejaring internasional, mempromosikan potensi daerah, serta meningkatkan daya saing mahasiswa Indonesia di panggung global. (Humas)