ITERA NEWS – Pusat Kerja Sama dan Humas Institut Teknologi Sumatera (Itera) terus membumikan sains dan teknologi kepada masyarakat. Melalui program Safari Sekolah yang menjadi rangkaian kegiatan Resona Saintek inisiatif Direktorat Sains dan Teknologi (Saintek) Kemdiktisaintek, Humas Itera berkolaborasi dengan Program Studi Sains, Atmosfer, dan Keplanetan (SAP) serta Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) menghadirkan pengalaman menjelajah luar angkasa bagi siswa di SMAN 15 Bandar Lampung.
Kegiatan Safari Sekolah yang digelar, Selasa, 18 November 2025, ini mengajak para siswa merasakan sensasi menjadi “astronot sehari” melalui perangkat kacamata Virtual Reality (VR). Dengan teknologi tersebut, mereka dapat menjelajahi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), melihat bumi dan bulan dari perspektif luar angkasa, hingga mengamati struktur tata surya secara interaktif.
Dosen SAP Itera, Achmad Zainur Rozzykin, S.Si., M.Si., menyebut, Safari Sekolah dirancang untuk memberikan pembelajaran sains dan teknologi yang menarik dan inspiratif bagi siswa. Selain simulasi VR, siswa juga dikenalkan pada materi astronomi dasar, pengamatan tata surya, hingga penggunaan langsung teleskop yang dihadirkan di sekolah untuk mengamati benda -benda langit seperti Matahari. “Kami ingin siswa mendapatkan pengalaman baru yang bermanfaat, sekaligus memaksimalkan rasa ingin tahu mereka tentang alam semesta,” kata Ahmad.
Di era perkembangan teknologi yang sangat pesat, siswa harus sudah menguasai sains dan teknologi sebagai bagian pembelajaran. Untuk itu, kehadiran Itera di SMAN 15 menjadi stimulan semangat siswa mempelajari sains dan teknologi.
Para siswa tampak antusias mencoba menjelajah luar angkasa menggunakan teknologi VR. Salah satunya Raffa Sonel B., siswa kelas X-1, yang mengaku takjub saat merasakan kondisi tanpa gravitasi di ISS. “Awalnya pusing karena nggak ada gravitasi, jadi bingung mana atas mana bawah. Tapi seru banget! Bisa lihat bumi dari luar angkasa,” ujar Raffa.
Siswa lainnya, Abnan Arbi Farizi, menyampaikan pengalaman serupa. “Sensasinya seperti nyata. Melihat luar bumi, menjelajahi ISS, dan merasakan gravitasi mikro itu unik banget. Walaupun melayang-layang, tapi seru,” katanya.
Kepala SMAN 15 Bandar Lampung, Maria Habiba, S.Pd., M.Pd., menilai di era perkembangan teknologi yang sangat pesat, siswa harus sudah menguasai sains dan teknologi sebagai bagian pembelajaran. Untuk itu, kehadiran Itera di SMAN 15 menjadi stimulan semangat siswa mempelajari sains dan teknologi.
“Penguasaan sains dan teknologi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Melalui kegiatan seperti ini, siswa bukan hanya belajar teori, tetapi benar-benar merasakan pengalaman langsung yang membuka wawasan mereka,” ujar Maria. Ia berharap kolaborasi dengan Itera terus berlanjut untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman belajar siswa.
Selain dilaksanakan di SMAN 15 Bandar Lampung, program Safari Sekolah juga telah dilakukan di SMAN 1 Padang Cermin, Pesawaran, beberapa waktu lalu. Membumikan sains juga dilakukan melalui kegiatan pengamatan Langit Lampung, yang diadakan di area Teleskop OZT Kampus Itera, 10 Oktober 2025. Selain itu, Itera juga akan mengadakan pengamatan Langit Lampung dan fenomena Hujan Meteor di Taman Situs Purbakala, Pugung Raharjo, Lampung Timur, pada Sabtu, 1 November 2025.
Tim Liputan
Penulis : Rudiyansyah
Fotografer : Dzaky Ardi Nugroho, Arpan Ismail










