ITERA NEWS. Tim dosen Program Studi Teknik Sipil dan Program Studi Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan kajian pemetaan banjir di Desa Sukamara, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Kegiatan yang merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini, selain bertujuan menghasilkan peta sebaran banjir secara eksisting yang selanjutnya dapat digunakan sebagai peringatan dini bagi warga setempat juga menghasilkan peta jalur evakuasi bagi masyarakat jika banjir terjadi.

Ketua program pengabdian kepada masyarakat (PkM), M Gilang Indra Mardika,S.T., M.T.,  mengatakan, kegiatan pengabdian dilakukan sejak awal April lalu, dan tim ITERA telah terjun ke lokasi melakukan survei bersama pemuda karang taruna desa setempat untuk men-tracking titik – titik lokasi rawan banjir. Kegiatan PkM tersebut melibatkan beberapa dosen dan mahasiswa dari Prodi Teknik Sipil dan Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu, diantaranya M Hakiem Sedo Putra,S.T., M.T.,  Gita Oktarina Nur Annisa,S.T., M.T.,  Mashuri, S.T., M.T., Andhy Setyo Raharjo, Samuel H Simbolon dan Hendra S Nugroho.

Sebagai tindak lanjut dari survey dan pengolahan data yang dilakukan, tim dosen dan mahasiswa ITERA, telah menyerahkan hasil kajian berupa peta sebaran daerah banjir lengkap dengan jalur evakuasi kepada perwakilan Desa Sukamara, Tanggamus, Sabtu, 5 Juni 2021. Diharapkan peta tersebut dapat disosialisasikan kepada masyarakat, dan dapat teredukasi.

“Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ITERA topik penanggulan bencana alam menjadi salah satu prioritas dalam pengabdian masyarakat pada Hibah ITERA 2021.”

Gilang menambahkan kegiatan PkM yang dilakukan dosen merupakan bentuk kepedulian ITERA akan fenomena bencana alam khususnya banjir yang berpotensi terjadi di Desa Sukarama. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ITERA topik penanggulan bencana alam menjadi salah satu prioritas dalam pengabdian masyarakat pada Hibah ITERA 2021.

Terkait program yang dilakukan tim dosen ITERA, Sekretaris Desa Sukamara, Eprianto, menyampaikan pihak desa dan masyarakat setempat mengapresiasi kegiatan yang digagas para dosen. Menurut Eprianto kegiatan yang melibatkan akademisi sangat dinantikan oleh desa, mengingat selama ini beberapa program yang diajukan desa ke pusat terutama tentang penaggulangan bencana belum sepenuhnya mendapatkan respon, sehingga dengan adanya analisis dari para dosen ITERA diharapkan program penanggulangan bencana di desa setempat menjadi prioritas pemerintah. “Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut untuk menyelamatkan dan mensejahterakan masyarakat desa di Tanggamus,” ujar Eprianto. (Rilis/Humas)