ITERA NEWS – Dosen Program Studi Farmasi Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar edukasi pengobatan herbal radang sendi kepada masyarakat melalui demonstrasi pembuatan bobok parem dan jamu tradisional. Kegiatan berlangsung di Balai Desa Gedung Harapan, Lampung Selatan, Selasa, 22 Juli 2025.
Sebanyak 30 peserta yang terdiri atas ibu-ibu PKK dan kader Posyandu desa setempat dilibatkan secara aktif dalam praktik pembuatan dua ramuan herbal berbasis tanaman lokal tersebut.
Kegiatan bertajuk “Pemanfaatan Tanaman Herbal sebagai Obat Alternatif Radang Sendi” ini dipandu oleh apt. Isna Mulyani, S.Farm., M.Si., C.Herbs., bersama tim dosen Prodi Farmasi Itera, yaitu apt. Untia Kartika Sari R., S.Farm., M.Farm., Dr. apt. Syaikhul Aziz, S.Farm., apt. Annisa Nofriani, M.S.Farm., apt. Nur Adliani, M.Si., apt. Nurul Irna Windari, M.Clin.Pharm., dan apt. Reny Haryani, M.Si.
Dr. apt. Syaikhul Aziz menjelaskan bahwa pengobatan tradisional seperti bobok parem dan jamu radang sendi merupakan warisan budaya sekaligus alternatif kesehatan yang aman dan terjangkau. “Masyarakat perlu diberdayakan agar mampu mengolah ramuan herbal secara mandiri di rumah,” ujar Syaikhul.
Ketua tim, apt. Isna Mulyani, menambahkan bahwa kegiatan ini juga mendorong pemanfaatan tanaman obat keluarga (Toga) sebagai solusi alami dalam menjaga kesehatan sendi dan tubuh secara menyeluruh.
Obat tradisional seperti bobok parem dan jamu radang sendi merupakan warisan budaya sekaligus alternatif kesehatan yang aman dan terjangkau. Masyarakat perlu diberdayakan agar mampu mengolah ramuan herbal secara mandiri di rumah
Ramuan Oles Multifungsi
Pada sesi pertama, peserta diperkenalkan dengan bobok parem—ramuan oles berbahan tepung beras dan rempah-rempah seperti jahe merah, kencur, lengkuas, serai, cabai jawa, kayu manis, kapur sirih, dan cengkeh. Ramuan ini digunakan untuk meredakan pegal linu, nyeri otot, hingga keseleo, dan sering dimanfaatkan ibu pascamelahirkan. Peserta turut serta dalam proses pencampuran bahan hingga menghasilkan ramuan siap pakai.
Sesi kedua menghadirkan jamu radang sendi yang diminum untuk meredakan peradangan dari dalam tubuh. Ramuan ini dibuat dari biji adas, daun kumis kucing, rumput bolong, temulawak, dan meniran.
Selain praktik pembuatan, peserta dibekali pengetahuan tentang takaran aman dan cara konsumsi yang tepat agar khasiatnya maksimal dan aman dikonsumsi jangka panjang. (Rilis/Humas)