ITERA NEWS – Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui Program Desa Binaan–Kuliah Kerja Nyata (PDB-KKN) mengembangkan pemanfaatan biogas dari limbah kotoran sapi di Desa Wawasan, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan. Program ini bertujuan mendorong kemandirian energi masyarakat pedesaan melalui energi alternatif ramah lingkungan.
Kegiatan yang dibimbing oleh Ir. Fauzi Yusupandi, SST., M.T., IPM., ASEAN Eng. selaku Dosen Pembimbing Lapangan ini bekerja sama dengan Koperasi Produksi Ternak (KPT) Maju Sejahtera, sentra peternakan sapi di Desa Wawasan. Mahasiswa Itera membantu masyarakat memanfaatkan limbah ternak sebagai sumber energi alternatif guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil seperti LPG.
Desa Wawasan memiliki populasi sapi yang cukup besar dengan produksi kotoran lebih dari satu ton per hari. Sebagian besar limbah tersebut sebelumnya hanya dibuang atau dimanfaatkan secara terbatas. Melalui program PDB-KKN, mahasiswa Itera melakukan pendampingan teknis dalam perbaikan dan optimalisasi reaktor biogas yang sebelumnya tidak berfungsi dengan baik.
Kegiatan diawali dengan sosialisasi dan perbaikan sistem reaktor biogas milik KPT Maju Sejahtera, meliputi pengecekan sistem kerja, penyesuaian komposisi bahan baku, dan perbaikan jalur distribusi gas. Setelah dilakukan penyesuaian dan pengujian, reaktor kembali aktif dan mampu memproduksi gas secara stabil.
Biogas yang dihasilkan kini dimanfaatkan tidak hanya untuk kebutuhan memasak warga, tetapi juga untuk mendukung kegiatan produksi di KPT Maju Sejahtera, seperti pengolahan hasil ternak dan aktivitas dapur koperasi. Inovasi ini membuktikan keberhasilan mahasiswa Itera dalam menghidupkan kembali sistem energi alternatif berbasis limbah ternak yang efisien dan bermanfaat bagi masyarakat.
Biogas yang dihasilkan kini dimanfaatkan tidak hanya untuk kebutuhan memasak warga, tetapi juga untuk mendukung kegiatan produksi di KPT Maju Sejahtera, seperti pengolahan hasil ternak dan aktivitas dapur koperasi.
“Biogas dari kotoran sapi ini kini dapat kembali dimanfaatkan secara nyata. Selain ramah lingkungan, teknologi ini juga membantu menekan biaya energi rumah tangga dan koperasi,” ujar salah satu anggota tim PDB-KKN Itera Desa Wawasan.
Menurut Dosen Pembimbing Lapangan, Ir. Fauzi Yusupandi, kegiatan ini menjadi wujud nyata penerapan ilmu teknik kimia dan energi terbarukan bagi masyarakat. “Kami ingin masyarakat melihat bahwa kotoran sapi bukan limbah, tetapi sumber energi yang dapat dikelola secara berkelanjutan. Dengan teknologi sederhana, masyarakat bisa mandiri energi sekaligus menjaga lingkungan,” jelasnya.
Kepala Desa Wawasan menyampaikan apresiasi atas inovasi mahasiswa Itera. “Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Mahasiswa Itera tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik nyata yang bermanfaat langsung bagi warga dan koperasi,” ujarnya.
Program ini menjadi bagian dari komitmen Itera dalam mendukung pengembangan energi bersih dan berkelanjutan di tingkat desa. Melalui inovasi biogas tersebut, masyarakat Desa Wawasan kini menikmati manfaat energi alternatif sekaligus menjadi contoh penerapan teknologi tepat guna di sektor peternakan. (Rilis/Humas)




