ITERA NEWS – Prestasi membanggakan diraih mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-38. Tim Buffer Zone District (BZD) Itera meraih Juara Favorit melalui gagasan inovatif berjudul “Buffer Zone District (BZD): Desain Kawasan Penyangga Berkelanjutan untuk Mendukung Ibu Kota Negara Tahun 2045.”
Penghargaan tersebut diumumkan pada malam penganugerahan Pimnas 38 yang digelar pada 27 November 2025 di GOR J.K. Arenatorium Universitas Hasanuddin. Karya ini lahir dari skema Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT) oleh lima mahasiswa Itera, yakni Sandi Wahyudi, Echa Dwi Rizkina, Annisa Hajar, dan Sandripa Surya Firmansah dari Program Studi Arsitektur, serta Rizki Caesariansyah dari Program Studi Teknik Sistem Energi. Tim ini dibimbing oleh dosen Arsitektur Itera, Amelia Tri Widya, S.T., M.Ars.
Gagasan BZD menawarkan konsep kawasan penyangga berkelanjutan yang dirancang untuk menjawab kebutuhan jangka panjang Ibu Kota Negara 2045. Konsep tersebut memadukan pendekatan desain arsitektur dengan prinsip efisiensi energi sehingga menghasilkan solusi yang relevan, visioner, dan terpadu. Kekuatan karya inilah yang mengantarkan tim meraih gelar Juara Favorit di antara ratusan proposal nasional.
Itera memberi dukungan lengkap, mulai dari sosialisasi, pendampingan proposal, coaching clinic, persiapan menuju Pimnas, fasilitas lomba, hingga apresiasi bagi mahasiswa dan dosen pembimbing. Tim Buffer Zone menunjukkan performa yang membanggakan dan menjadi contoh kolaborasi serta jejaring positif antar kampus
Dosen pembimbing, Amelia Tri Widya, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari kerja kolaboratif yang difasilitasi Itera. “Itera memberi dukungan lengkap, mulai dari sosialisasi, pendampingan proposal, coaching clinic, persiapan menuju Pimnas, fasilitas lomba, hingga apresiasi bagi mahasiswa dan dosen pembimbing. Tim Buffer Zone menunjukkan performa yang membanggakan dan menjadi contoh kolaborasi serta jejaring positif antar kampus,” ujarnya.
Ketua tim, Sandi Wahyudi, menceritakan bagaimana mereka berjuang menyelesaikan seluruh persiapan dalam waktu hanya satu minggu. “Kami harus menyiapkan PPT dan poster Simbelmawa, melakukan revisi berulang, latihan presentasi, dan tetap menyelesaikan tugas kuliah. Prosesnya melelahkan, tetapi kami percaya usaha tidak akan mengkhianati hasil,” ungkapnya. Ia berharap semakin banyak tim ITERA yang tampil di Pimnas dan membawa pulang prestasi.
Prestasi Juara Favorit di Pimnas, menegaskan kemampuan mahasiswa Itera dalam menghadirkan solusi futuristik bagi tantangan pembangunan nasional. Prestasi tersebut sekaligus memperkuat komitmen Itera dalam menciptakan generasi inovatif yang mampu bersaing dan berkontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat.
Penulis dan Fotografer : Fellanisa Priyono Putri (Desain Komunikasi Visual)

