Itera Jalin Kerja Sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia

Itera Jalin Kerja Sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Institut Teknologi Sumatera (Itera) resmi menjalin kerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dalam bidang tridarma perguruan tinggi dan pengembangan profesi arsitek. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha dan Ketua Umum IAI Ar. Georgius Budi Yulianto, IAI, AA., di Aula Gedung E Itera, Selasa, 14 Oktober 2025.

Selain penandatanganan MoU, Ketua Umum IAI turut memberikan kuliah tamu bertajuk Menjadi Arsitek Masa Depan kepada mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (FTIK) Itera. Turut hadir dalam kegiatan Dekan FTIK Itera Roy Candra P. Sigalingging, S.T., M.Sc., Ph.D., dosen Program Studi Arsitektur, dan para tamu undangan.

Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha dalam sambutannya menyatakan bahwa kerja sama ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan mahasiswa Itera, khususnya di bidang arsitektur, agar siap menghadapi tantangan profesi di masa depan. “Melalui kerja sama ini, Program Studi Arsitektur Itera akan memperkuat pembinaan keprofesian mahasiswa agar mampu menjadi arsitek yang tidak hanya menghasilkan karya estetis, tetapi juga memberikan kemaslahatan bagi masyarakat dan mengedepankan prinsip keberlanjutan,” ujar Rektor.

Di tengah dinamika global, arsitek dituntut mampu berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan dengan mengoptimalkan teknologi termasuk kecerdasan buatan.

Rektor menambahkan, di tengah dinamika global, arsitek dituntut mampu berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan dengan mengoptimalkan teknologi termasuk kecerdasan buatan. “Harapannya, kolaborasi ini mampu menumbuhkan inovasi dengan menjadikan alam sebagai sumber inspirasi terbaik. Langkah ini juga akan membuka ruang yang lebih luas bagi lulusan Arsitektur Itera untuk berkiprah di tingkat nasional maupun global,” ujar Rektor.

Sementara Ketua Umum IAI Ar. Georgius Budi Yulianto menyebutkan bahwa pendidikan profesi arsitek merupakan bagian dari ekosistem yang harus dibangun bersama. Menurutnya, perguruan tinggi menjadi hulu pembinaan kompetensi arsitek, sedangkan IAI dan dunia kerja menjadi hilir yang menguatkan profesionalisme.

Ia juga menyinggung kondisi kebutuhan arsitek di Indonesia yang masih sangat besar. Dengan rasio arsitek saat ini 1:40.000 penduduk, jauh dibandingkan standar internasional 1:14.000, lapangan kerja bagi arsitek di Indonesia dinilai masih sangat terbuka. “Meski Undang-Undang Arsitek baru hadir setelah 59 tahun Indonesia merdeka, hal ini tidak menjadi hambatan untuk terus memajukan profesi arsitek di tanah air,” ujar Georgius.

Sebagai tindak lanjut kerja sama, IAI membuka peluang bagi mahasiswa dan dosen Itera untuk mengikuti program pemagangan, terlibat dalam kegiatan profesi, serta penyelenggaraan lokakarya bersama di bidang arsitektur.

Tim Liputan
Penulis : Rudiyansyah
Fotografer : Arfan Ismail