ITERA NEWS – Program Studi Kimia, Fakultas Sains, Itera, melaksanakan pelatihan pemanfaatan limbah tahu bagi anggota PKK Desa Padang Rejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, pada Sabtu, 13 September 2025. Dalam kegiatan ini, ampas tahu diolah menjadi abon bergizi tinggi, sementara whey atau limbah cair tahu, diubah menjadi pupuk organik cair.
Pelatihan melibatkan ibu-ibu PKK bersama kelompok tani desa, didampingi tim dosen Itera, Aditya Ayuwulanda, S.Pd., M.Si., selaku ketua pelaksana kegiatan PkM, dan Dr. Rahmat Kurniawan, M.Si. Kegiatan yang dilakukan para dosen Kimia Itera tersebut, berhasil menumbuhkan sumber ekonomi atau pendapatan baru bagi Perempuan di Desa Padang Rejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu.
Aditya Ayuwulanda, S.Pd., M.Si., menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dirancang untuk memberdayakan perempuan desa melalui inovasi produk pangan lokal. Program tersebut lahir dari temuan bahwa sekitar 25% perempuan di Desa Padang Rejo belum memiliki kegiatan produktif, sementara sebagian besar pendapatan rumah tangga masih bergantung pada pekerjaan suami.
Sebelumnya, observasi lapangan dilakukan oleh 15 mahasiswa KKN dari berbagai program studi Itera di tiga lokasi produksi tahu rumahan pada 9–17 Agustus 2025. Mahasiswa mendampingi pelatihan teknis, mengamati proses produksi tahu, pemanfaatan limbah, serta strategi pemasaran yang diterapkan warga.
Program tersebut lahir dari temuan bahwa sekitar 25% perempuan di Desa Padang Rejo belum memiliki kegiatan produktif, sementara sebagian besar pendapatan rumah tangga masih bergantung pada pekerjaan suami.
Pelatihan pertama telah digelar pada 16 Agustus 2025 dengan tema dasar kewirausahaan dan pengelolaan keuangan sederhana, diikuti 20 anggota PKK. Kepala Desa Darmanto membuka kegiatan tersebut, dan Ketua Tim Penggerak PKK Rodiah menyampaikan apresiasi.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat, semoga bisa diterapkan secara berkelanjutan oleh ibu-ibu PKK untuk meningkatkan ekonomi keluarga,” ujar Ayu.
Selain meningkatkan keterampilan teknis, program ini juga memberikan materi strategi pemasaran lokal dan digital, agar produk olahan tahu dapat dikenal lebih luas. Dengan keterlibatan aktif perempuan, kegiatan ini diharapkan memperkuat ekonomi rumah tangga, mendorong terbentuknya usaha kolektif, sekaligus menjadi contoh pemberdayaan berkelanjutan bagi desa-desa lain.
Program PkM Prodi Kimia Itera ini menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan bukan sekadar program, melainkan gerakan nyata untuk mengubah ekonomi keluarga dan memperkuat komunitas desa melalui inovasi produk lokal serta sinergi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah desa. (Rilis/Humas)