Dosen ITERA di Taiwan Berbagi Info Beasiswa dan Program Internasional

Dosen ITERA di Taiwan Berbagi Info Beasiswa dan Program Internasional

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Dosen Program Studi Teknik Sipil ITERA yang tengah menempuh pendidikan doktor di National Central University, Taiwan, Alfina Mahya Ummati, S.T., M.T., M.Sc., berbagi pengalaman seputar beasiswa dan program internasional di Taiwan. Tidak sendiri, turut menjadi narasumber lain, Rahmandhika Firdauzha Hary Hernandha dari Yayasan Pendidikan PPI Taiwan. Webinar tentang Beasiswa dan Program Internasional serta Study Life di Taiwan, tersebut merupakan bagian dari kegiatan #DoBel Creative Talk yang diselenggarakan ITERA International Office (IIO), Selasa, 6 Juni 2021.

Dalam pengantarnya, Direktur IIO, Acep Purqon, Ph.D.,menyampaikan bahwa webinar tersebut merupakan bagian dari sharing diseminasi ilmu yang dimiliki para kandidat doktor ITERA. “Berbagi pengalaman berdasarkan pengamatan pribadi akan lebih mudah sampai pesannya ke pendengarnya,” ujar Acep.

Sementara dosen ITERA, Alfina Mahya Ummati, S.T., M.T., M.Sc., membuka materinya dengan semangat dan menyebut bahwa jika seseorang pintar, tapi hanya pintar sendiri, itu bukanlah apa-apa. Namun, ketika seseorang pintar bisa bermanfaat bagi orang lain, itu baru luar biasa. Alfina juga menyebut salah satu rencana strategis (renstra) ITERA yakni mempersiapkan institusi sebagai world class university atau perguruan tinggi kelas dunia. Tujuan tersebut dapat didukung dengan berbagai kegiatan seperti, pertukaran mahasiswa, riset dan publikasi bersama, hingga aktifnya sivitas akademika dalam program-program internasional. Namun, ungkap Alfina, untuk memajukan program internasional tidak dapat bekerja sendiri, harus saling mendukung.

“Peran dosen juga penting dalam memajukan mahasiswanya, beberapa dosen merupakan penghubung sebagai alumnus perguruan tinggi asing. Selain itu untuk menumbuhkan semangat mahasiswa melakukan pengembangan di lingkup internasional,” ujar Alfina.

Terlebih menurut Alfina, saat ini, banyak dukungan dari Kementrian dengan dilaksanakannya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Sehingga pendanaan akan lebih terbantu, dan informasi juga sangat melimpah di website dan media sosial. “Jadi jangan sia-siakan momen mahasiswa untuk dapat menjadi pribadi yang terbaik,” tutup Alfina.
Sementara Ketua Pembina Yayasan PPI Taiwan, Rahmandhika Firdauzha Hary Hernandha, atau akrab disapa Kak Ozha menjelaskan bahwa studi bukan hanya tentang belajar dan mendapatkan ijazah. Studi adalah tentang “journey” atau sebuah perjalanan.

“Kita orang Indonesia, kemanapun kita, apapun yang kita lakukan di luar negeri pasti kita selalu membawa label negara kita,” ujar Kak Ozha. Kak Ozha juga menggambarkan bawa di Taiwan, hampir di setiap kampus banyak mahasiswa asal Indonesia. Keberadaan PPI dengan berbagai programnya juga bertujuan unuk mengayomi, tidak hanya bagi pelajar tetapi juga bagi para pekerja migran asal Indonesia di Taiwan. (Rilis/Humas)