ITERA NEWS. Program Studi Teknik Fisika Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan kegiatan focus group discussion (FGD) secara online, membahas link and match  lulusan dengan dunia kerja, Sabtu, 29 Mei 2021. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber  Dr. Eng.Widi Astuti dari Balai Penelitian Teknologi Mineral (BPTM), Ir. Muhammad Riandhy Anindika Yudhy dari Chevron Pasific Indonesia, serta Azmi Husen, S.T dari PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah.

Kegiatan FGD tersebut turut dihadiri secara daring oleh Sekertaris Sub Jurusan Teknik Elektro, Informatika, dan Sistem Fisis, Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs, pada dosen dan  mahasiswa Prodi Teknik Fisika  ITERA.

Dalam sambutannya, Sekertaris Sub Jurusan Teknik Elektro, Informatika, dan Sistem Fisis (JTEIF) ITERA,  Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs., berharap, melalui FGD tersebut mampu membawa Prodi Teknik Fisika menjadi lebih baik, terutama dalam melakukan link and match  dengan dunia kerja atau industri.

“Beberapa pendapat dari narasumber terkait kurikulum yang telah diterapkan di Prodi  Teknik Fisika ITERA sudah cukup baik serta mendukung lulusan Teknik Fisika terutama yang akan terjun di dunia industri.”

Sementara Sekertaris Prodi Teknik Fisika ITERA, Amrina Mustaqim, S.Si., M.T., dalam kesempatan tersebut menyampaikan melalui kegiatan yang melibatkan multi stakeholder tersebut, Prodi Teknik Fisika dapat memperoleh masukan informasi guna penyempurnaan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Beberapa pendapat dari narasumber terkait kurikulum yang telah diterapkan di Prodi  Teknik Fisika ITERA sudah cukup baik serta mendukung lulusan Teknik Fisika terutama yang akan terjun di dunia industri,” ujar Amrina.

Salah satu pemateri dari Chevron Pasific Indonesia, Ir. Muhammad Riandhy Anindika Yudhy, menyampaikakn, fundamental engineering skill sudah baik dan komperhensif ditanamkan di Prodi Teknik Fisika ITERA.  Beberapa matakuliah yang ada juga sudah sangat menunjang kompetensi mahasiswa seperti matakuliah IOT dan K3L yang akan berguna bagi mahasiswa yang akan terjun ke industri minyak dan gas (migas). (Rilis/Humas)