ITERA NEWS – Delegasi Unit Penunjang Akademik (UPA) Bahasa Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang diwakili Dr. Sunarsih, M.A., mengikuti workshop nasional Forum Institusi Layanan Bahasa (FILBA) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pada 2–4 Juli 2025. Forum ini merupakan wadah bagi institusi layanan bahasa perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia.
Ketua Umum FILBA, Dr. Soni Tantan Tandiana, M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan rutin ini menjadi ajang silaturahmi dan berbagi pengalaman bagi UPA Bahasa se-Indonesia. Melalui kegiatan tersebut, para peserta diharapkan dapat menerapkan best practice di lembaga masing-masing dengan menimba pengalaman dari para role model yang hadir sebagai narasumber.
Sejumlah narasumber yang hadir di antaranya Joko Priyana, Ph.D., dari Universitas Negeri Yogyakarta, Yuta Otake dari Mangrove Education, Amerika Serikat, Richard Stevenson dari National Education Assessment System (NEAS), Australia, Prof. Tan Bee Tin dari University of Auckland, Selandia Baru, serta Ruth Goode, Direktur Regional Kantor Bahasa Inggris Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Para narasumber memaparkan materi mengenai manajemen mutu, pengembangan kreativitas instruktur dan pengelola UPA Bahasa, serta strategi menciptakan brand lembaga layanan bahasa yang relevan dengan perkembangan zaman
Para narasumber memaparkan materi mengenai manajemen mutu, pengembangan kreativitas instruktur dan pengelola UPA Bahasa, serta strategi menciptakan brand lembaga layanan bahasa yang relevan dengan perkembangan zaman. Selain sesi praktik langsung, peserta juga memperoleh berbagai referensi yang dapat diakses secara gratis untuk penyusunan instrumen maupun materi pengajaran.
Kegiatan juga diisi sharing session oleh Pusat Bahasa Universitas Muhammadiyah Surabaya yang diwakili Jepri Ali Saiful, Ph.D., yang membahas pelaksanaan riset dengan memanfaatkan sumber daya di UPA Bahasa. Sementara itu, Stella Pransisca, M.Pd., dari UPA Bahasa Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat, memaparkan pengalaman kerja sama dengan lembaga internasional untuk menghadirkan cultural corner di lingkungan kampus. (Rilis/Humas)
Â