Tim Iterun Sukses Tuntaskan ITB Ultra Marathon 180K, Mahasiswa hingga Rektor Ikut Berlari

Tim Iterun Sukses Tuntaskan ITB Ultra Marathon 180K, Mahasiswa hingga Rektor Ikut Berlari

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Tim Itera Runner (Iterun) yang terdiri atas mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, hingga rektor dan alumni Institut Teknologi Sumatera (Itera) sukses menuntaskan ajang ITB Ultra Marathon 180K 2025. Tim berhasil menyelesaikan rute Jakarta–Bandung sejauh 180 kilometer dengan catatan waktu 28,5 jam, tanpa kendala berarti maupun cedera, sejak Jumat–Minggu, 26–28 September 2025.

Dari total 182 tim peserta, Itera Run berhasil mencatat prestasi dengan finis di peringkat 113. Bahkan, pada check point WS7 di kawasan Cisarua, Bogor, Jawa Barat, tim Itera sempat masuk 10 besar sebagai catatan prestasi membanggakan sepanjang perjalanan. Tidak hanya menuntaskan lomba, Tim Iterun juga berhasil mengibarkan bendera Itera dari start hingga finis. Bendera tersebut diikatkan di punggung para pelari dan marshal, sehingga identitas Itera senantiasa hadir dan terlihat di sepanjang rute.

Tim Iterun di bawah kapten Hadi Teguh Yudistira, S.T., Ph.D., beranggotakan Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, Radhinka Bagaskara, Fahrizal Akbar Heribakti, Angga Saputra Yasir, Josua Fernandes Situmeang; Harmiansyah, Muhammad Ihsan, Kastro Manurung, Rahmat Fadhlilah, Ramadhan Saputra, Andi Hilman Fahmi, Inosen Lingsir Maghribi, Dany Paska Putra Sihombing,  Agung Yoga Pangestu, Bagus Aryatama, dan M. Bobby Rahman.

Bagi Itera, partisipasi dalam ITB Ultra Marathon memiliki makna khusus. Sebagai perguruan tinggi yang lahir dari dukungan ITB, keikutsertaan dalam ajang ini memperkuat relasi kemitraan yang erat antara ITB dan Itera.

Kapten Tim Itera Run, Hadi Teguh Yudistira, menyampaikan bahwa bagi Itera, partisipasi dalam ITB Ultra Marathon memiliki makna khusus. Sebagai perguruan tinggi yang lahir dari dukungan ITB, keikutsertaan dalam ajang ini memperkuat relasi kemitraan yang erat antara ITB dan Itera. “Tim Iterun terdiri atas dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, hingga alumni. Lebih dari sekadar lomba, kegiatan ini menjadi ajang capacity building yang mempererat hubungan seluruh sivitas akademika,” ujar Hadi.

Hadi menambahkan, dengan keterbatasan pengalaman dan medan yang berat, koordinasi dan semangat kebersamaan menjadi kunci agar tim dapat menyelesaikan misi dengan baik. Meski demikian, ia menilai tantangan terbesar terletak pada medan lintasan yang belum pernah dihadapi sebelumnya.

“Data elevasi sudah ada, tetapi realitas lapangan jauh lebih menantang. Meski demikian, pengalaman ini menjadi modal berharga untuk perencanaan tahun depan karena kami sudah mengetahui kondisi rute secara langsung,” jelasnya.

Selepas kegiatan, semangat tim semakin tinggi. Bahkan, beberapa anggota tim pendukung mengaku tertantang untuk ikut berlari pada edisi berikutnya. “Antusiasme semakin besar. Kami berharap tahun depan Itera dapat kembali ikut serta, bahkan mengirim lebih dari satu tim,” tambah Hadi. (Humas)