Teh Kelor hingga Tepung Jagung Sehat, Inovasi Mahasiswa KKN Itera Siap Masuk Pasar

Teh Kelor hingga Tepung Jagung Sehat, Inovasi Mahasiswa KKN Itera Siap Masuk Pasar

Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Tiga produk inovatif hasil program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Rekognisi mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) di Desa Banjar Agung, Lampung Selatan, kini siap menembus pasar. Produk tersebut meliputi Teh Kelor (More Tea), Teh Rambut Jagung (Golden Harvest), dan Tepung Jagung Sehat (Tepung Jagat) yang dinilai potensial menjadi komoditas unggulan berbasis legalitas pangan rumah tangga (PIRT) dan sertifikasi halal.

Upaya mendorong produk karya mahasiswa KKN Rekognisi Itera dapat dipasarkan secara luas tersebut dibahas dalam kegiatan workshop bertajuk “Implementasi Business Plan dan Legalitas Produk Hasil KKN untuk Mendorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat Pasca-KKN” di Desa Banjar Agung, Sabtu, 25 Oktober 2025.

Program ini diinisiasi oleh tim dosen Itera yang terdiri atas apt. Untia Kartika Sari Ramadhani, M.Farm., apt. Juwana Janu, M.Farm., dan apt. Mubarika Sekarsari Yusuf, S.Farm., M.Farm., dari Program Studi Farmasi; Eka Nur’azmi Yunira, S.T.P., M.Si., Dr. Jatmiko Eko Witoyo, S.T.P., M.P., dan Noveliska Br Sembiring, S.T.P., M.Sc., dari Program Studi Teknologi Industri Pertanian; serta Dila Tirta Julianty, S.Si., M.Si., dan Amalia Listiani, S.Pd., M.Sc., dari Program Studi Sains Aktuaria.

Mahasiswa Farmasi Nazwa Nidea Nurfadia menjelaskan, seluruh produk lahir dari pemanfaatan bahan alami yang mudah ditemukan di desa. “Dengan legalitas yang jelas, produk ini diharapkan dapat dipasarkan lebih luas dan menjadi sumber penghasilan masyarakat,” jelas Nazwa.

“Dengan legalitas yang jelas, produk ini diharapkan dapat dipasarkan lebih luas dan menjadi sumber penghasilan masyarakat”

Perwakilan Dinas Kesehatan Lampung Selatan, Faza Alridho, turut memberikan pendampingan mengenai proses izin PIRT. Ia menegaskan bahwa produk teh herbal dan tepung jagung sehat telah memenuhi kategori pangan olahan kering yang layak mendapatkan izin edar.

Selain itu, Dosen Farmasi Itera, apt. Mubarika Sekarsari Yusuf, M.Farm., dari Pusat Halal Itera, menjelaskan pentingnya sertifikasi halal yang kini dapat diajukan melalui jalur self declare. “Sertifikasi halal memberi nilai tambah dan memperluas peluang pemasaran produk UMKM desa,” ujar Mubaika.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari CEO Rumah BUMN Lampung, Lispiansi Lestari, yang menilai produk hasil KKN Itera sejalan dengan misi penguatan UMKM lokal. “Kami berharap produk unggulan Desa Banjar Agung ini dapat terus berlanjut dan menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat,” katanya.

Melalui kegiatan ini, warga Desa Banjar Agung kini memiliki bekal pengetahuan legalitas dan pengembangan usaha untuk melanjutkan produksi secara mandiri, memastikan keberlanjutan ekonomi desa pasca-KKN. (Rilis/Humas)