Siapkan Pembukaan Pendidikan Profesi, Prodi Arsitektur Itera Studi Banding ke UGM dan Atma Jaya

Siapkan Pembukaan Pendidikan Profesi, Prodi Arsitektur Itera Studi Banding ke UGM dan Atma Jaya

Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Sumatera (Itera) tengah mempersiapkan pembukaan Program Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) sebagai tindak lanjut dari kerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Program ini menjadi langkah penting bagi lulusan sarjana arsitektur Itera untuk memperoleh pengakuan profesional sebagai arsitek sesuai amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2017 tentang Arsitek.

Dalam regulasi tersebut dijelaskan bahwa lulusan dengan gelar Sarjana Arsitektur belum dapat diakui sebagai arsitek profesional. Untuk mendapatkan pengakuan tersebut, lulusan harus menempuh Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) sebelum mengikuti Uji Kompetensi Arsitek.

Sebagai bentuk kesiapan, Program Studi Arsitektur Itera melakukan studi banding ke Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Rabu, 29 Oktober 2025. Kegiatan ini diwakili oleh dosen Arsitektur Itera, Arsitek (Ar) David Ricardo, S.T., M.T., IAI, untuk memperoleh berbagai informasi mengenai penyelenggaraan PPAr.

Melalui studi banding tersebut, Itera memperoleh berbagai informasi dan pembelajaran penting mengenai kurikulum dan mekanisme pelaksanaan PPAr. Hasilnya akan menjadi dasar dalam perumusan kurikulum dan sistem pelaksanaan PPAr di Itera.

Kunjungan pertama dilakukan ke UGM dan diterima oleh Kepala Program Studi PPAr UGM, Arsitek (Ar) Dr. Eng. Alexander Rani Suryandono, S.T., M.Arch., IAI, bersama Kepala Program Studi Sarjana Arsitektur, Harry Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D. Diskusi membahas keterkaitan antara kurikulum program sarjana dan program profesi arsitek. Selanjutnya, kunjungan ke Universitas Atma Jaya Yogyakarta diterima oleh Kepala Program Studi PPAr, Arsitek (Ar) Dr. Rony Gunawan Sunaryo, S.T., M.T., IAI, beserta beberapa dosen pengampu. Pembahasan difokuskan pada proses perizinan pendirian PPAr serta pelaksanaan mata kuliah Studio Perancangan yang menjadi inti kegiatan pembelajaran.

Melalui studi banding tersebut, Itera memperoleh berbagai informasi dan pembelajaran penting mengenai kurikulum dan mekanisme pelaksanaan PPAr. Hasilnya akan menjadi dasar dalam perumusan kurikulum dan sistem pelaksanaan PPAr di Itera.

Dekan Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan Itera menyampaikan bahwa pembentukan PPAr menjadi langkah strategis untuk melengkapi jenjang pendidikan arsitektur di kampus. “Kami berharap PPAr Itera segera dapat dibuka agar lulusan arsitektur Itera memiliki jalur profesional yang sesuai ketentuan undang-undang dan siap berkontribusi sebagai arsitek profesional di Indonesia,” ujarnya.

Dengan adanya program ini, Itera menegaskan komitmennya dalam menyiapkan sumber daya arsitek yang unggul, kompeten, dan berintegritas untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera. (Rilis/Humas)