ITERA NEWS – Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (FTIK) Institut Teknologi Sumatera melalui Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) menyelenggarakan Seminar Keprofesian bertajuk “Strategi Creativepreneurship dan Kompetisi Seni” di Aula Gedung E Itera, Selasa, 11 November 2025. Kegiatan yang diikuti lebih dari 200 peserta dari berbagai program studi tersebut menghadirkan narasumber dari Universitas Palangka Raya.
Dekan FTIK, Ar. Roy Candra P. Sigalingging, M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa seminar ini menjadi ruang pembelajaran penting bagi mahasiswa untuk memahami arah dan dinamika creativepreneurship, khususnya bagaimana kreativitas dapat dikelola, disusun strateginya, dan dikonversi menjadi nilai yang memberikan dampak ekonomi, sosial, maupun budaya.
Hadir sebagai narasumber, Nawung Asmoro Girindraswari, M.Pd., Dosen Program Studi Seni, Drama, Tari, dan Musik Universitas Palangka Raya. Dalam pemaparannya, Nawung menjelaskan bahwa creativepreneurship merupakan proses mengubah kreativitas menjadi nilai melalui inovasi, teknologi, dan kolaborasi lintas bidang. Ia menegaskan bahwa keberhasilan dalam bidang ini tidak hanya bergantung pada bakat, tetapi juga kemampuan membaca konteks, melakukan riset, merancang inovasi, membangun kolaborasi, memperkuat digital branding, serta menjaga keberlanjutan karya.
Creativepreneurship merupakan proses mengubah kreativitas menjadi nilai melalui inovasi, teknologi, dan kolaborasi lintas bidang
Nawung juga menyebut kompetisi seni sebagai “laboratorium inovasi” yang memungkinkan mahasiswa melatih manajemen proyek, komunikasi visual, kerja tim, berpikir sistemik, serta kemampuan memecahkan masalah berbasis kebutuhan nyata masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Nawung turut menyoroti tantangan era digital, mulai dari isu orisinalitas karya, percepatan produksi konten, hingga penetrasi teknologi kecerdasan buatan ke dalam industri kreatif. Situasi ini, menurutnya, menuntut mahasiswa untuk memiliki kepekaan sosial, kemampuan berpikir kritis, keterampilan problem solving, portofolio yang terarah sesuai kebutuhan industri, serta kemampuan interpersonal agar mampu bersaing dan tetap relevan.
Koordinator Studium Generale, Anjar Nur Cholifah, M.Pd., berharap kegiatan ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai arah profesi kreatif dan mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi dalam menghadapi kebutuhan industri kreatif yang terus berkembang di tingkat lokal maupun nasional.
(Rilis/Humas)





