ITERA NEWS – Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT) Institut Teknologi Sumatera (Itera) terus menggencarkan sosialisasi pencegahan kekerasan di lingkungan fakultas. Terbaru, Satgas PPKPT menyampaikan materi pencegahan kekerasan dalam Rapat Pimpinan Program Studi Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (FTIK) Itera, yang berlangsung, Selasa, 22 Juli 2025.
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh Koordinator Program Studi FTIK serta jajaran pimpinan fakultas, termasuk Dekan FTIK, Roy Candra P. Sigalingging, S.T., M.Sc., Ph.D. Dalam arahannya, Dekan FTIK menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif dan keberanian untuk melaporkan dugaan kekerasan di lingkungan akademik.
“Kita semua bertanggung jawab untuk menciptakan ruang belajar dan kerja yang bebas dari kekerasan. Jangan takut untuk melapor, keberanian untuk melaporkan adalah langkah awal menuju perbaikan,” tegasnya.
Kita semua bertanggung jawab untuk menciptakan ruang belajar dan kerja yang bebas dari kekerasan. Jangan takut untuk melapor, keberanian untuk melaporkan adalah langkah awal menuju perbaikan
Sosialisasi ini dipandu oleh anggota Satgas PPKPT Itera, Nufikha Ulfah, M.Pd., dan Susi Susyanti, S.Ds., M.Ds. Mereka menyampaikan materi seputar jenis-jenis kekerasan di perguruan tinggi, termasuk kekerasan fisik, psikis, perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi, intoleransi, serta kebijakan yang berpotensi mengandung kekerasan. Narasumber juga menekankan dampak psikologis terhadap korban, pentingnya pelaporan, hingga sanksi administratif yang dapat dikenakan kepada pelaku.
Sadar Kekerasan
Sebelumnya, Satgas PPKPT Itera juga telah menyelenggarakan kegiatan serupa di Fakultas Teknologi Industri (FTI) dalam rangkaian Rapat Fakultas pada 10 Juni 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan FTI, Hadi Teguh Yudistira, S.T., Ph.D., beserta para wakil dekan dan koordinator program studi dari 21 prodi di bawah FTI Itera.
Dalam kegiatan tersebut, Satgas PPKPT yang diwakili oleh Martasari Beti Pangestuti, S.T., M.T., dan Suryaneta Binti Masrul, Ph.D., menegaskan pentingnya membangun budaya sadar kekerasan dan mengedukasi sivitas akademika untuk aktif mencegah serta melaporkan dugaan kekerasan di kampus.
“Kita harus bersama-sama menjadi agen proaktif dalam membangun kampus anti kekerasan dan mewujudkan #ITERAkampusAMAN,” ujar tim Satgas PPKPT. Mereka juga memaparkan mekanisme pelaporan, peran Satgas, serta pentingnya sistem pendukung bagi korban kekerasan.
Melalui sosialisasi ini, Satgas PPKPT berharap terbangun kolaborasi strategis antara pimpinan program studi, dosen, dan mahasiswa dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman, inklusif, dan bebas dari segala bentuk kekerasan. (Satgas PPKPT/Humas)