ITERA NEWS. Pusat Riset dan Pengembangan Bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) kini semakin lengkap dengan ditambahnya alat pengukur gempa atau accelerometer. Alat yang bekerja dengan mengukur percepatan, mendeteksi dan mengukur getaran akibat gravitasi bumi dari BMKG itu ditempatkan di Taman Alat yang berada di kampus ITERA, sejak April lalu. Alat tersebut menyajikan data kegempaan yang kemudian menjadi bahan penelitian mahasiwa dan dosen ITERA.
Saat ini, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (MKG) ITERA juga sedang mengadakan pelatihan pemrosesan data gempa yang dikumpulkan dari alat tersebut. Pelatihan yang dilakukan secara berkala itu terbuka bagi mahasiswa dan dosen ITERA dari lintas program studi.
Dalam pelatihan tersebut, mahasiswa dan dosen diberikan pengetahuan, seperti pengolahan data gempa menggunakan software khusus, sehingga dapat mendeteksi magnitudo atau besaran gempa, lokasi hingga hiposentrum gempa yang terjadi.
Hingga saat ini, ITERA adalah satu-satunya perguruan tinggi di Sumatera yang memiliki Pusat Riset Bersama BMKG dan aktif menghasilkan data-data meteorologi dan klimatologi yang tereruskan ke stasiun BMKG. Selain accelerometer, taman alat ITERA yang sudah beroperasi sejak 2017 itu juga memiliki koleksi alat lain seperti panci evaporasi untuk mengukur penguapan, penakar hujan tipe OBS untuk pengukur curah hujan harian, sangkar meteorologi yang didalamnya dilengkapi thermometer bola kering dan bola basah, serta thermometer maksimum dan evaporasi jenis piche yang berfungsi sebagai pengukur kelembaban, suhu maksimum dan minimum.
Tidak hanya alat yang bekerja secara manual, Taman Alat ITERA juga sudah dilengkapi dengan automatic weather station (AWS) yaitu alat yang dapat secara otomatis mencatat data-data meteorology seperti suhu, tekanan, kelembaban, penyinaran matahari dan curah hujan dan angin.
Keberadaan Pusat Riset BMKG-ITERA dan taman alat yang saat ini akan terus dilengkapi dengan alat-alat pendukung lain tersebut menjadi wahana praktik secara langsung mahasiswa ITERA dalam meningkatkan pengetahuan di bidang sains, khususnya mahasiswa program studi Sains, Atmosfer dan keplanetan (SAK), Kelautan, Geologi dan Geofisika
Selain itu data-data lapangan yang dihimpun oleh UPT MKG ITERA juga selama ini menjadi penguat prakiraan cuaca dan iklim di wilayah Lampung dan sumatera yang dilakukan oleh BMKG. Selain mahasiswa dan dosen, masyarakat umum juga dapat mengakses data-data tersebut untuk keperluan pertanian, penelitian dan lainnya.
Dalam pengembangannya, UPT MKG ITERA yang saat ini dikepalai oleh Drs. Zadrach Ledoufij Dupe, M.Si juga akan terus dilengkapi dengan peralatan pendukung seperti teropong matahari dan fasilitas lain seperti Museum MKG ITERA dan kelengkapan penuh stasiun cuaca UPT MKG dari BMKG yang sudah masuk dalam rencana pengembangan UPT MKG ITERA hingga tahun 2022. [Rudi]