ITERA NEWS. Dalam Sidang Dies Natalis ke-8 Institut Teknologi Sumatera (ITERA), perwakilan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Prof. Dr. Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc., IPU., ASEAN. Eng., membawakan sebuah orasi seputar strategi Kementerian PUPR dalam melakukan percepatan pembangunan infrastruktur nasional, hingga peran serta perguruan tinggi dalam bidang pembangunan.
Di awal orasi, Prof. Danang Parikesit yang menjabat Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, menyampaikan dukungannya terhadap program-program yang dilakukan ITERA. Tema dies natalis Menata Harmoni, Meniti Mandiri, menurut Prof. Danang menunjukan perhatian sivitas akademika ITERA untuk mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia tumbuh. Kementrian PUPR juga menyampaikan kesediaannya untuk selalu merangkul ITERA dengan potensi sumber daya manusia (SDM) kepakaran yang dimiliki dalam mendukung pembangunan.
Dalam orasi ilmiahnya Guru besar bidang transportasi di Universitas Gadjah Mada tersebut juga memaparkan beberapa program pembangunan infrastruktur nasional yang dilakukan Kementerian PUPR di Provinsi Lampung. Beberapa diantaranya seperti pembangunan bendungan Way Sekampung yang sudah diresmikan beberapa waktu lalu dan bendungan Marga Tiga yang dalam waktu dekat akan diresmikan. Selain itu juga tengah dibangun jaringan penyedia air minum SPAM di Bandar Lampung dengan kecepatan aliran air 750liter/detik yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum sekitar 300 ribu jiwa.
“Sebab seperti selalu disampaikan Bapak Presiden RI, tidak lagi yang besar mengalahkan yang kecil, tetapi yang cepat akan mengalahkan yang lambat.”
Prof. Danang juga menyebut, Kementerian PUPR telah menetapkan prioritas pembangunan infrastruktur pada tahun 2020 – 2024. Diantaranya dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan air akan dibangun sebanyak 61 bendungan akan dibangun hingga 2024. Sampai saat ini, 29 bendungan sudah diresmikan oleh Presiden RI. “Pembangunan infrastruktur ditujukan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi, dan sebagai jawaban tantangan yang akan dihadapi bangsa di masa depan,” ujar Prof. Danang.
Kecepatan dan Inovasi
Kepada sivitas akademika ITERA, Prof. Danang menyebut, dibutuhkan kecepatan dan inovasi dalam setiap tahapan pembangunan infrastruktur. Kedua hal tersebut merupakan kunci keberhasilan pembangunan di era saat ini. “Sebab seperti selalu disampaikan Bapak Presiden RI, tidak lagi yang besar mengahalkan yang kecil, tetapi yang cepat akan mengalahkan yang lambat,” ujar Prof. Danang.
Untuk itu, Kementerian PUPR senantiasa cepat dalam menjalankan program pembangunan. Seperti kecepatan membangun jalan tol 300 km/ selesai pertahun, 6 bendungan selesai pertahun, jembatan pasar rata-rata 9 pasar pertahun. Untuk memastikan percepatan pembangunan infrastruktur tersebut, Kementerian PUPR menerapkan 5 strategi utama. Lima strategi tersebut yaitu, pertama penyusunan program-progam yang tersistem dengan efektif dan fokus. Selanjutnya pelaksanaan yang didukung oleh tim work yang solid dan irama kerja rock and roll. Yang ketiga ialah pengawasan yang detail dan konsisten. Ke empat memastikan dan menjamin insfratuktur yang dibangun Indonesia mulai dari desain, konstruksi, operasi, dan pemeliharaan sesuai dengan standar- standar yang berlaku. Dan yang terakhir ialah menjamin keselamatan dari penggunaan berbagai infrastruktur yang dibangun dengan membangun pusat-pusat kajian keselamatan, termasuk pusat studi gempa bumi nasional.
Kelima strategi tersebut dimaksudkan bukan hanya terkait siklus pembangunan seperti survei, investigasi, desain, konstruksi operasi dan pemeliharaan, namun juga memastikan agar insfratuktur yang dibangun sesuai rencana.
“Kelima strategi tersebut dimaksudkan bukan hanya terkait siklus pembangunan seperti survei, investigasi, desain, konstruksi operasi dan pemeliharaan, namun juga memastikan agar insfratuktur yang dibangun sesuai rencana,” ungkap Prof. Danang.
Sesuai dengan strategi kementrian PUPR yakni didukung oleh tim work yang solid dan irama kerja rock and roll, Prof. Danang menyebut, karakater yang dimiliki oleh setiap insan PUPR adalah karakter yang kuat, berani, dan berjiwa seni kuat. Berani berarti berintegritas dan cepat mengambil keputusan dan berjiwa seni dimaksudkan setiap insan PUPR harus mampu berinovasi , improvisasi dalam melaksanakan tugas dan mengemban amanah. “Untuk itu, kita semua harus mengoptimalkan sumber potensi dan sumber daya yang tersedia dengan menumbuhkan karakter kuat, berani, dan berjiwa seni. Apart of solution bukan apart of problem,” ujar Prof. Danang. []
Reporter : Selvy Armanda (Teknik Kimia)