Kolaborasi untuk Masa Depan, Studium Generale Fakultas Sains Itera Bahas Sinergi Biologi dan Farmasi

Kolaborasi untuk Masa Depan, Studium Generale Fakultas Sains Itera Bahas Sinergi Biologi dan Farmasi

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Fakultas Sains Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar studium generale bertajuk “Sinergi Biologi dan Farmasi melalui Bioteknologi: Kemajuan dan Penerapannya”, Sabtu, 4 Mei 2024. Acara ini merupakan kolaborasi antara Program Studi Biologi dan Program Studi Farmasi Itera, yang bertujuan untuk mendiskusikan perkembangan terkini dalam bidang bioteknologi serta potensi penerapannya dalam industri farmasi.

Studium generale yang diikuti oleh ratusan mahasiswa via zoom meeting ini menghadirkan para narasumber yang ahli di bidangnya, peneliti dari PT Medion Farma Jaya, Vestika Iskawati Wahidul Hijah, M.Si, dosen Prodi Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), apt. Dr. rer. nat. Catur Riani, S.Si., M.Si, serta Embriolog dari Klinik Morula IVF, Alvien Nur Aini, M.Si.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Sains Itera, Dr. Ikah Ning Prasetiowati Permanasari, S.Si., M.Si., menekankan pentingnya kolaborasi antara bidang biologi dan farmasi dalam menghasilkan inovasi dan solusi bagi tantangan di masa depan. Dr. Ikah menyambut baik tema acara ini sebagai bagian dari perkembangan teknologi yang akan membuka pintu bagi pengembangan obat-obatan yang lebih efektif.

Dekan Fakultas Sains Itera, Dr. Ikah Ning Prasetiowati Permanasari, S.Si., M.Si., menekankan pentingnya kolaborasi antara bidang biologi dan farmasi dalam menghasilkan inovasi dan solusi bagi tantangan di masa depan

Peneliti dari PT Medion Farma Jaya, Vestika Iskawati Wahidul Hijah, M. Si, membahas tentang produksi protein rekombinan sebagai alternatif yang efisien dibandingkan dengan protein alami. Vestika menjelaskan bahwa protein rekombinan dapat diproduksi dalam jumlah yang besar tanpa harus mengisolasi protein alami terlebih dahulu.

Sementara itu, dosen Kelompok Keahlian Farmasetika Sekolah Farmasi ITB, apt. Dr. rer. nat. Catur Riani, S.Si.,M.Si., memaparkan prospek pengembangan dan pemanfaatan antibodi monoklonal di masa depan. Dr. Catur menjelaskan bahwa kini Antibodi monoklonal telah menjadi terapi dan diagnostik yang penting, dengan contoh produknya seperti abciximab, rituximab, dan trastuzumab.

Terakhir, Embriolog dari Klinik Morula IVF, Alvien Nur Aini, M. Si, membahas Assisted Reproductive Technology (ART) dalam membantu proses pembentukan embrio. Nur Aini menjelaskan tentang proses alami yang dibantu dalam laboratorium untuk meningkatkan kesuksesan pengobatan pada masalah reproduksi.

Studium generale ini memberikan platform yang berharga untuk memperluas pemahaman mahasiswa tentang potensi sinergi antara biologi dan farmasi melalui bioteknologi. Diharapkan, kolaborasi seperti ini akan terus ditingkatkan untuk mendorong inovasi dalam industri farmasi dan bioteknologi di masa depan.

Jurnalis : Muhammad Fasya Atthoriq (Teknik Informatika)