Prodi Rekayasa Kosmetik Itera Ajarkan Santri Ponpes Arroudhotul Wahida Racik Parfum Halal Berbahan Alam

Prodi Rekayasa Kosmetik Itera Ajarkan Santri Ponpes Arroudhotul Wahida Racik Parfum Halal Berbahan Alam

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Program Studi Rekayasa Kosmetik, Institut Teknologi Sumatera (Itera) melaksanakan pelatihan peracikan dan komersialisasi parfum halal berbasis bahan alam untuk santri Pondok Pesantren Arroudhotul Wahida, Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, Jumat, 29 Agustus 2025.

Kegiatan tersebut dipimpin oleh apt. Kiki Yuli Handayani, M.Pharm.Sci., dengan anggota tim dosen lintas prodi, yaitu Rudi Setiawan, S.T., M.T. (Teknik Biomedis), Elianasari, S.Si., M.Sc., Herayati, S.Si., M.Si., serta Iwan Syahjoko Saputra, M.Si. (Rekayasa Kosmetik). Kegiatan juga melibatkan mahasiswa dari Prodi Rekayasa Kosmetik dan Teknik Biomedis. Pelatihan berlangsung di Aula Pesantren, diawali dengan pemaparan materi, kemudian dilanjutkan praktik peracikan parfum. Para santri terlihat antusias saat mencampur bahan, mendiskusikan formulasi, hingga mengemas parfum yang dihasilkan.

apt. Kiki Yuli Handayani, berharap keterampilan tersebut dapat mendorong santri mengembangkan kreativitas dan motivasi berwirausaha, sekaligus menjadi wujud nyata kontribusi Itera dalam mendukung pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal.

“Melalui pelatihan ini, santri tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis membuat produk kosmetik halal, tetapi juga pemahaman mengenai langkah awal membangun usaha kecil di bidang kosmetik”

“Melalui pelatihan ini, santri tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis membuat produk kosmetik halal, tetapi juga pemahaman mengenai langkah awal membangun usaha kecil di bidang kosmetik,” ujar Kiki.

Sementara Koordinator Prodi Teknik Biomedis Itera, Rudi Setiawan, S.T., M.T., menekankan pentingnya keterampilan kewirausahaan bagi santri. “Santri perlu dibekali tidak hanya hard skill, tetapi juga soft skill agar mampu membangun jiwa wirausaha setelah lulus,” ujarnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Arroudhotul Wahida, Hasan Basri, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap keterampilan yang diperoleh dapat menjadi bekal santri untuk menghasilkan produk bernilai jual.

(Rilis/Humas)