ITERA NEWS. Institut Teknologi Sumatera (Itera) menandatangani Letter of Initiative (LoI) dengan Universitas Indonesia Net Zero Initiative (UI NZI) dan beberapa perguruan tinggi lainnya sebagai bentuk komitmen untuk mendukung aksi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum ITERA, Dr. Ir. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T., didampingi Ketua Pusat SDGs ITERA, Rinda Gusvita, S.T.P., M.Sc., pada kegiatan yang berlangsung 19-20 September 2024, bersamaan dengan Grand Launching UI NZI.
UI NZI merupakan inisiatif riset yang dirancang untuk mengembangkan solusi transisi energi dan ekonomi hijau di Indonesia. Program ini akan menjadi pusat riset utama bagi dua Center for Excellence (CfE) di UI, yaitu CfE in Energy Transition dan CfE in Conservation and Green Economy. Melibatkan Fakultas Teknik, FMIPA, dan FEB UI, inisiatif ini diharapkan dapat mendorong transisi energi, konservasi lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi hijau.
“Kami membentuk Net Zero Initiative ini sebagai gabungan riset dari berbagai fakultas di UI, dengan fokus pada riset transisi energi dan ekonomi hijau,” ujar Wakil Rektor Bidang IV UI, Dedi Priadi.
Program UI NZI juga melibatkan berbagai perguruan tinggi lain, didukung oleh dana dari Kemendikbudristek. Rinda Gusvita menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari Program Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kesepakatan ini merupakan langkah awal untuk memperkuat kolaborasi dalam penelitian dan pengabdian di bidang transisi energi dan ekonomi hijau
Dalam sambutannya, Dr. Rahayu Sulistyorini menyatakan bahwa kesepakatan ini merupakan langkah awal untuk memperkuat kolaborasi dalam penelitian dan pengabdian di bidang transisi energi dan ekonomi hijau. “Kesepakatan ini perlu ditindaklanjuti dengan langkah konkret, termasuk dalam penyusunan proposal penelitian, pengabdian masyarakat, hingga pertukaran mahasiswa dan dosen,” ujar Dr. Rahayu.
Kegiatan ini juga diisi dengan Seminar Nasional dan Workshop yang melibatkan berbagai pihak seperti Kementerian ESDM, KLHK, PLN, Pertamina, serta para stakeholder lainnya. Seminar mengusung tema “Sustainability Symphony: Harmonizing Energy Transition, Conservation, and Green Economy for Accelerating Net Zero Transition,” dan workshop dengan tema “Sustain Today, Secure Tomorrow: From Conservation to Energy Transformation and A Green Economy Journey.”
Dalam seminar tersebut, disampaikan bahwa Indonesia telah menetapkan target mencapai net zero emission pada tahun 2060. UI NZI diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pemerintah dalam penurunan emisi GRK. Indonesia telah meningkatkan target penurunan emisi GRK melalui dokumen Enhanced NDC (ENDC), yang mencakup lima sektor: energi, pertanian, kehutanan, industri, dan limbah. Target penurunan emisi dengan kemampuan nasional meningkat dari 29% menjadi 31,89%, sementara target dengan dukungan internasional meningkat dari 41% menjadi 43,20%.
Rinda Gusvita menekankan bahwa upaya menurunkan emisi GRK memerlukan kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, pemerintah, dan masyarakat. “Kerja sama ini sangat penting untuk mencapai target nasional dalam penurunan emisi dan mewujudkan pembangunan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tutup Rinda. (Rilis/Humas)