ITERA NEWS – Fakultas Sains Institut Teknologi Sumatera (Itera) kembali menyelenggarakan kegiatan Mimbar Akademik ke-3 pada Jumat, 1 Agustus 2025, di Aula F Itera. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. Hendry Wijayanti, S.Si., M.Sc. dari Kelompok Keilmuan Sains dan Manajemen Sumber Daya Hayati, dosen Program Studi Biologi yang membawakan materi dengan tema unik “Kenalan Yuk Sama Teritip, Si Imut yang Suka Nempel!”. Acara ini dimoderatori oleh Yopi Haryandi, S.Pd., M.Sc., dari kelompok keilmuan dan Program Studi yang sama.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Sri Efrinita Irwan, S.Si., M.Si., yang mewakili Dekan Fakultas Sains., menyebut Mimbar Akademik merupakan salah satu wadah penting bagi sivitas akademika untuk memperluas wawasan ilmiah, berbagi pengetahuan, serta memperkuat kolaborasi antar bidang keilmuan.
Dr. Sri Efrinita Irwan, berharap melalui kegiatan ini, para dosen dapat memperoleh inspirasi untuk mengembangkan penelitian yang relevan dengan potensi sumber daya hayati di Indonesia. Di akhir sambutannya, Ia mengajak seluruh peserta untuk aktif berdiskusi dan memanfaatkan forum ini sebagai sarana bertukar ide demi kemajuan keilmuan di Fakultas Sains Itera.
Dalam pemaparannya, Dr. Hendry Wijayanti, S.Si., M.Sc. mengajak peserta mengenal lebih dekat hewan teritip, yang sering ditemukan menempel pada bebatuan di pantai atau kapal.
Dalam pemaparannya, Dr. Hendry Wijayanti, S.Si., M.Sc. mengajak peserta mengenal lebih dekat hewan teritip, yang sering ditemukan menempel pada bebatuan di pantai atau kapal. Melalui riset yang telah dilakukan selama bertahun-tahun, beliau memaparkan berbagai aspek menarik dari teritip, mulai dari anatomi, perilaku reproduksi, siklus hidup, hingga perannya dalam ekosistem laut. Dr. Hendry juga membagikan pengalaman penelitiannya dalam menemukan berbagai spesies teritip di perairan Indonesia, termasuk tantangan yang dihadapi saat mempelajari hewan yang dikenal pemalu ini.
Selain itu, pemateri menjelaskan bagaimana teritip dapat dimodelkan secara matematis dalam hal populasi, interaksi, dan reproduksinya. Tak hanya itu, teritip juga memiliki potensi untuk dikaji lebih lanjut dalam bidang bioteknologi dan rekayasa material, mengingat kekuatan perekat alami yang dimilikinya. Peserta kegiatan terlihat antusias mengikuti sesi pemaparan, yang diselingi dengan pantun, candaan, serta pertanyaan interaktif. (Rilis Humas FS)