ITERA NEWS – Mahasiswa asing peserta program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional bertajuk International Student Community Engagement (ISCE) 2025 yang diadakan oleh Institut Teknologi Sumatera (Itera) dan Universitas Lampung memaparkan hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Timur melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Selasa, 5 Agustus 2025. Program KKN Internasional ini diinisiasi oleh Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS PTN) Wilayah Barat.
Sebanyak sembilan mahasiswa dari berbagai negara telah menyelesaikan program KKN di Lampung Timur. Bersama mahasiswa dari perguruan tinggi anggota BKS PTN Barat, mereka menjalankan berbagai program inovatif yang menyasar isu-isu lokal seperti ketahanan pangan, pendidikan, pemberdayaan UMKM, hingga mitigasi bencana. Kegiatan ini menjadi wujud implementasi program Kampus Berdampak yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Pemaparan hasil KKN Internasional disampaikan oleh perwakilan peserta asal Timor Leste, Jordanio Exposto Martin, di hadapan Asisten I Pemkab Lampung Timur, Ahmad Zainudin, M.A.P., dan Sekretaris Bappeda, Elinda Alfian, S.E., M.M., serta para camat.
Salah satu program unggulan yang dipaparkan adalah pembuatan peta digital desa berbasis Geographic Information System (GIS) untuk mendukung pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana. Program ini dilaksanakan oleh Fungai Hwacha dari Zimbabwe yang ditempatkan di Desa Purwosari, Kecamatan Marga Sekampung. Selain itu, mereka juga mengajak masyarakat memproduksi pupuk cair dari microorganism local (MOL) berbahan limbah pertanian seperti air kelapa dan air cucian beras guna meningkatkan kesuburan tanah secara alami.
Sementara itu, guna meningkatkan nilai ekonomi singkong yang menjadi salah satu komoditas utama Lampung Timur, mahasiswa asal Thailand, Muhammat Paris E-sor, yang ditempatkan di Desa Labuhan Ratu 6, memperkenalkan inovasi pangan lokal melalui produksi tepung modified cassava flour (mocaf). Program serupa juga dilaksanakan oleh Ahmad Zyad Zayed Al Shurafa dari Palestina di Desa Sidorejo.
“Ini menjadi upaya membantu masyarakat meningkatkan nilai tambah singkong yang selama ini harganya relatif rendah. Mocaf juga dapat menjadi alternatif produk pangan yang mendukung program ketahanan pangan nasional karena dapat diolah menjadi berbagai makanan seperti kerupuk, kue, dan mi,” ujar Jordanio.
Ini menjadi upaya membantu masyarakat meningkatkan nilai tambah singkong yang selama ini harganya relatif rendah. Mocaf juga dapat menjadi alternatif produk pangan yang mendukung program ketahanan pangan nasional karena dapat diolah menjadi berbagai makanan
Para mahasiswa berharap, usai program KKN Internasional yang telah memberikan pelatihan pembuatan tepung mocaf, masyarakat dapat memproduksinya secara mandiri.
Di Desa Braja Kencana, Kecamatan Braja Selebah, pemberdayaan perempuan menjadi salah satu fokus utama. Tiga mahasiswa asal Yaman, yaitu Sarah Ali Ali Qazwan, Bian Abdulraheem Motea Alaqab, dan Afnan Abdulraheem Motea Alaqab, melatih ibu rumah tangga memproduksi keripik cumi sebagai produk makanan laut olahan bernilai ekonomi.
Sementara itu, untuk program pendidikan, Jordanio Exposto Martin yang ditempatkan di Desa Labuhan Ratu 9 menjalankan sejumlah kegiatan sosial-edukatif seperti pelatihan bahasa Inggris dasar untuk siswa SD, sosialisasi anti-perundungan, hingga pelatihan pemanfaatan aplikasi SIPDESKEL dalam rangka mendukung program Smart Village. Ia juga mengadakan kunjungan edukatif ke Taman Nasional Way Kambas dan Suaka Badak Sumatra bersama warga desa.
Apresiasi Pemkab Lampung Timur
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Timur, Ahmad Zainudin, menyampaikan apresiasi atas kontribusi para mahasiswa KKN Internasional. Ia menyatakan bahwa program KKN merupakan sarana pembelajaran langsung melalui observasi dan aksi nyata yang hasilnya dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah.
“Alhamdulillah, tidak ada kendala selama pelaksanaan KKN. Atas nama Bupati Lampung Timur, kami menyampaikan terima kasih atas program yang telah dijalankan. Ini menjadi pembelajaran berharga bagi daerah,” ujar Ahmad Zainudin.
Ketua Pelaksana KKN Internasional Itera, Dr. Eng. Feerzet Achmad, S.T., M.T., mengapresiasi dukungan dari Pemkab Lampung Timur, khususnya para kepala desa yang menyambut baik kehadiran mahasiswa. Ia menyebutkan bahwa program KKN Internasional ISCE 2025 khusus untuk mahasiswa dalam negeri masih akan berlanjut hingga 21 Agustus 2025.
“Desa Braja Kencana sudah menjadi rumah kedua bagi kami. Warga di sini sudah seperti keluarga. Terima kasih atas segala kebaikan, keramahan, dan dukungan untuk program kami. Semoga silaturahmi ini terus terjaga dan suatu hari kami dapat kembali hadir di sini.”
Di akhir pertemuan, para mahasiswa KKN Internasional menyampaikan kesan mereka selama menjalankan program pengabdian di beberapa desa di Lampung Timur. Salah satu mahasiswa asal Desa Braja Kencana menyampaikan bahwa masyarakat desa sangat menyambut mereka dengan baik, meskipun berasal dari negara yang berbeda.
“Desa Braja Kencana sudah menjadi rumah kedua bagi kami. Warga di sini sudah seperti keluarga. Terima kasih atas segala kebaikan, keramahan, dan dukungan untuk program kami. Semoga silaturahmi ini terus terjaga dan suatu hari kami dapat kembali hadir di sini.”
Tulisan dan Foto: Rudiyansyah