ITERA NEWS – Institut Teknologi Sumatera (Itera) sepakat menjalin kerja sama dengan PT Global Materi Utama (GMU) di bawah naungan GT Resources Pte Ltd yang berkedudukan di Singapura, dalam pengembangan energi terbarukan, khususnya energi biomassa. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha dan Senior Advisor of Global Business PT GMU, Glen Tham, di Ruang Rapat Gedung A, Kampus Itera, Kamis, 17 April 2025.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Itera, Hadi Teguh Yudistira, S.T., Ph.D., beserta jajaran wakil dekan, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Dr. Muhamad Fatikul Arif, S.T., M.Sc., serta sejumlah dosen lintas fakultas di Itera.
Dalam sambutannya, Rektor Itera menyampaikan bahwa Itera sangat terbuka untuk menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk PT GMU. Ia juga memaparkan profil Itera sebagai perguruan tinggi binaan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kini telah memasuki satu dekade pertama dalam perjalanannya. “Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat terjalin sinergi yang saling mendukung, mulai dari riset dosen hingga pengembangan kapasitas mahasiswa,” ujar Rektor.
Rektor juga menegaskan bahwa Itera menjadi salah satu perguruan tinggi yang fokus pada pengembangan energi biomassa. Itera berkomitmen menjadi kampus berwawasan hutan, dengan membangun kawasan kebun raya dan arboretum untuk pelestarian berbagai jenis pohon sebagai pusat riset dosen dan mahasiswa.
Rektor juga menambahkan bahwa Itera akan memperluas kerja sama dengan melibatkan pemerintah daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Pemerintah daerah, kata Rektor, telah menunjukkan komitmen dalam pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim, yang sejalan dengan tujuan kerja sama tersebut.
Dalam diskusi bersama Senior Advisor of Global Business GMU, Lawrence Yan, Rektor juga menegaskan bahwa Itera menjadi salah satu perguruan tinggi yang fokus pada pengembangan energi biomassa. Itera berkomitmen menjadi kampus berwawasan hutan, dengan membangun kawasan kebun raya dan arboretum untuk pelestarian berbagai jenis pohon sebagai pusat riset dosen dan mahasiswa. Itera juga telah memiliki Kawasan Integrated Waste and Agro Center Itera (IWACI) sebagai pusat pengelolaan sampah dan pertanian berkelanjutan.
Sementara itu, Glen Tham menyambut baik kolaborasi ini dan menilai rencana kerja sama tersebut berpeluang besar untuk dikembangkan, terutama sebagai alternatif bahan bakar pengganti batu bara. “Kerja sama ini sangat penting untuk generasi masa depan, khususnya dalam pengembangan energi yang ramah lingkungan,” ujar Glen Tham.
(Humas/Rudiyansyah)