Dosen ITERA Latih Guru SLB Gunakan Teknologi VR Sebagai Media Pembelajaran Siswa

Dosen ITERA Latih Guru SLB Gunakan Teknologi VR Sebagai Media Pembelajaran Siswa

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) memberikan pelatihan dasar dan pendampingan untuk penerapan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) kepada guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri PKK Provinsi Lampung, beberapa waktu lalu. Kegiatan ini diinisiasi tiga dosen ITERA yakni Rudi Setiawan S.T., M.T., dan Nova Resfita, S.T., M.Sc.,  dari Program Studi Teknik Biomedis, serta Putri Kholida S.Ds., M.Ds., dari Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV).

Pada kegiatan yang turut melibatkan mahasiswa Prodi Teknik Biomedis dan DKV tersebut, sebanyak 25 orang guru dikenalkan dengan teknologi augmented reality dan virtual reality yang dapat mendukung media eksplorasi sensorik dan motorik siswa tunagrahita maupun siswa kebutuhan khusus lainnya. Putri Kholida S.Ds., M.Ds., menjelaskan Augmented Reality (AR) merupakan teknologi gabungan benda maya dua dimensi dan tiga dimensi yang kemudian memproyeksikan benda maya dalam waktu nyata. Sedangkan Virtual Reality (VR) merupakan teknologi yang memberikan pengalaman berinteraksi dengan lingkungan yang ada pada dunia maya yang disimulasikan oleh komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut.

Dalam pelatihan ini, selain diberikan penjelasan mengenai augmented reality dan virtual reality, para guru juga diberikan pengarahan langsung cara menggunakan, mencari dan menerapkan sumber-sumber media yang bisa diakses secara terbuka untuk mengembangkan konten pembelajaran menggunakan augmented reality dan virtual reality di ruang kelas.

“Virtual reality juga memungkinkan pengguna melihat, berinteraksi dan merasakan pengalaman multi-sensori (visual, audio, persepsi) dari stimulasi 3D (video/game) melalui tampilan perangkat yang di pasang pada bagian kepala,” tambah salah satu dosen Teknik Biomedis, Rudi Setiawan S.T., M.T.

Sebanyak 25 orang guru dikenalkan dengan teknologi augmented reality dan virtual reality yang dapat mendukung media eksplorasi sensorik dan motorik siswa tunagrahita maupun siswa kebutuhan khusus lainnya.

Rudi Setiawan S.T., M.T., yang juga sebagai ketua tim pengabdian masyarakat menyampaikan, SLB Negeri PKK Provinsi Lampung menjadi mitra tujuan penerapan program ini karena merupakan Lembaga pendidikan khusus dan pendidikan layanan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang telah berdiri selama kurang lebih 40 tahun dan banyak menerima siswa yang termasuk ABK dengan kategori tunagrahita. Para pakarmenyatakan bahwa anak tunagrahita perlu diberikan stimulus secara bertahap untuk membantu perkembangan kemampuan bahasa, kognitif, sosial, dan motorik. Hal ini dapat dilakukan dengan pengajaran yang dapat menerapkan stimulus secara multi-sensori serempak, yakni melalui auditori, visualisasi, dan gerakan seperti penggunaan AR dan VR.

Permudah Guru

Plt Kepala SLB Negeri PKK Provinsi Lampung Dra. Suslina Sari, M.M, berharap, apa yang telah disampaikan tim dosen ITERA kepada dewan guru mengenai teknologi augmented reality dan virtual reality, dapat dimanfaatkan dan diterapkan dengan baik. Dengan memanfaatkan teknologi maka akan mempermudah guru dan peserta didik berinteraksi melalui objek yang tertampil dan peserta didik juga dapat memahami materi ajar yang disampaikan guru dengan baik.

Pada kesempatan ini, tim pengabdian ITERA juga memberikan bahan dan peralatan penunjang yang mendukung ke sekolah demi tercapainya penerapan teknologi AR dan VR kepada para siswa siap. Selain itu, tim juga siap melakukan pendampingan dan monitoring ke SLB Negeri PKK Provinsi Lampung secara berkala selama satu bulan.

Diakhir kegiatan Rudi berharap, para guru dapat semakin terampil dalam mengoperasikan dan memperagakan peralatan ke para siswa guna memberikan pembelajaran yang inovatif dan variatif. Melalui pelatihan tersebut para guru dapat semakin akrab dengan teknologi yang kini semakin maju dan dapat mempermudah proses belajar mengajar. (Rilis/Humas)