Dosen dan Mahasiswa Itera Terapkan Teknologi Smart Farming Iterahero di Lampung Timur

Dosen dan Mahasiswa Itera Terapkan Teknologi Smart Farming Iterahero di Lampung Timur

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) dari Fakultas Teknologi Industri serta Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan menerapkan teknologi smart farming Iterahero untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi tenaga kerja di sektor pertanian. Kegiatan ini berlangsung di Desa Labuhan Ratu VII, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, bekerja sama dengan Kelompok Tani Agro Lestari, Senin, 11 Agustus 2o25.

Tim pengabdian melibatkan dosen Winda Yulita, M.Cs. (Teknik Informatika), Zunanik Mufidah, S.TP., M.Si. (Teknik Biosistem), Dr. Suratun Nafisah, M.Sc. (Teknik Elektro), Kisna Pertiwi, S.Si., M.Si. (Rekayasa Instrumentasi dan Automasi), Raizummi Fil’aini, S.TP., M.Si. (Teknik Biosistem), serta M. Gilang Indra Mardika, S.T., M.T. (Teknik Sipil), dengan dukungan mahasiswa lintas program studi.

Salah satu anggota tim, Zunanik Mufidah, S.TP., M.Si., menyampaikan, program tersebut merupakan bagian dari Program Desa Binaan–Kuliah Kerja Nyata (PDB-KKN) yang didanai Hibah Itera tahun 2025. Tujuannya adalah menjawab tantangan rendahnya pemanfaatan teknologi pertanian serta tingginya ketergantungan pada tenaga kerja manual.

Hasil survei lapangan menunjukkan, Kelompok Tani Agro Lestari mengelola 33 unit greenhouse melon dengan metode pertanian konvensional. Kondisi ini menghambat efisiensi dan produktivitas serta membuat generasi muda kurang tertarik melanjutkan usaha tani. Sebagai solusi, tim memperkenalkan Iterahero, sistem pertanian berbasis Internet of Things (IoT) yang mengotomatisasi penyiraman dan memantau kelembaban tanah secara real-time. Penerapan smart farming diharapkan meningkatkan ketahanan pangan lokal sekaligus menginspirasi generasi muda untuk terjun ke pertanian modern. “Teknologi ini diharapkan memudahkan pekerjaan petani sekaligus menjadi sarana edukasi modernisasi pertanian bagi generasi muda,” ujar Zunanik.

Penerapan smart farming diharapkan meningkatkan ketahanan pangan lokal sekaligus menginspirasi generasi muda untuk terjun ke pertanian modern.

Implementasi Iterahero diawali pelatihan bagi anggota kelompok tani, mencakup instalasi perangkat, pengoperasian sistem, dan perawatan. Pelatihan diberikan secara aplikatif agar mudah dipahami, termasuk bagi peserta yang belum terbiasa dengan teknologi digital.

Tahap berikutnya adalah pemasangan perangkat di greenhouse mitra serta pendampingan lapangan. Mahasiswa KKN Itera membantu petani mengoperasikan sistem, memantau kinerja perangkat, dan memastikan adaptasi teknologi berjalan lancar. Evaluasi dilakukan melalui pengukuran pemahaman petani sebelum dan sesudah pelatihan, observasi perubahan pola kerja, dan penentuan operator mandiri untuk keberlanjutan program.

Ketua Kelompok Tani Agro Lestari menyambut positif inovasi ini. Iterahero dinilai membantu menghemat waktu dan tenaga, terutama saat musim kemarau. Pihaknya berharap teknologi tersebut dapat diterapkan di lahan dan kelompok tani lain di Lampung Timur. (Rilis/Humas)