Dosen Arsitektur Itera Kembangkan Desain Masjid Modern Berbasis Kearifan Lokal di Kemiling

Dosen Arsitektur Itera Kembangkan Desain Masjid Modern Berbasis Kearifan Lokal di Kemiling

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Tim dosen Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Sumatera (Itera) melakukan program pengabdian kepada masyarakat berupa pendampingan perancangan Masjid Al-Azhar di Kemiling Permai, Bandar Lampung. Kegiatan ini bertujuan menghasilkan desain masjid yang modern, fungsional, dan tetap mencerminkan identitas budaya lokal.

Program ini melibatkan dosen dan mahasiswa Prodi Arsitektur Itera, antara lain Hendra Frisky, S.T., M.Arch., Dr. Rendy Perdana Khidmat, S.Pd., M.Eng., Ar. Adelia Enjelina Matondang, S.T., M.T., Verarisa Anastasia Ujung, S.Ars., M.I.A., Rahmat Hidayat, S.T., M.URP., serta mahasiswa Anugrah Illahi, Athala Vipari, dan Anindiya Ray Niken ID. Pendampingan dilakukan melalui serangkaian diskusi, pertemuan, dan lokakarya bersama pengurus Masjid Al-Azhar yang diwakili Ketua Takmir Sugianto serta masyarakat setempat.

“Kami berupaya agar masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat aktivitas masyarakat yang mendukung persatuan dan pengembangan sosial.”

Dalam prosesnya, tim Itera menyusun konsep desain yang tidak hanya menonjolkan estetika bangunan, tetapi juga memperhatikan aspek fungsi ruang, kenyamanan jamaah, aksesibilitas, dan keberlanjutan lingkungan. “Kami berupaya agar masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat aktivitas masyarakat yang mendukung persatuan dan pengembangan sosial,” ujar Hendra Frisky mewakili tim.

Program pengabdian ini mencerminkan komitmen Itera dalam menerapkan ilmu pengetahuan untuk menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya dalam pembangunan infrastruktur berbasis kearifan lokal dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi ini, masjid Al-Azhar diharapkan tidak hanya menjadi simbol keagamaan, tetapi juga ruang publik yang adaptif terhadap perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai budaya setempat. (Rilis/Humas)