ITERA NEWS – Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Panorama Dwimatra (Padma) terlibat langsung dalam upaya pemulihan terumbu karang di perairan Pulau Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Lampung, pada 21–22 Desember 2025. Aksi yang dilaksanakan pada libur semester ini merupakan bagian dari program konservasi laut Rumah Terumbu yang bekerja sama dengan Yayasan Rumah Konservasi Laut.
Kegiatan tersebut mengusung tema “Satu Adopsi Karang, Satu Rumah Kehidupan”, dengan fokus pada transplantasi terumbu karang dan aksi bersih pantai (coastal clean up). Program ini dirancang untuk memulihkan ekosistem laut sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian pesisir.
UKM Padma Itera yang bergerak di bidang fotografi akuatik, terestrial, dan konservasi turut menggandeng relawan, komunitas, serta mitra pendukung dalam aksi kolaboratif tersebut. Kegiatan ini juga didampingi oleh dosen Itera, yakni Candra Prayogi, M.Ds., selaku Dosen Pembina UKM Padma, serta Rizki Dimas Permana, M.Si., dan Tefur Nur Rohman, M.Li., dosen Program Studi Sains Lingkungan Kelautan (SLL).
Sebagai bentuk apresiasi, peserta menerima baby coral, tag adopter karang, gelang Coral Buddy, serta sertifikat adopsi karang. Apresiasi tersebut diharapkan mampu mendorong keterlibatan publik secara berkelanjutan dalam kegiatan konservasi laut.
Candra Prayogi menjelaskan, melalui skema Adopsi Karang, peserta berkontribusi langsung menanam karang yang akan tumbuh menjadi habitat biota laut. Program ini menjadi sarana edukasi lapangan mengenai peran vital terumbu karang sebagai penopang keanekaragaman hayati laut dan pelindung ekosistem pesisir.
Sebagai bentuk apresiasi, peserta menerima baby coral, tag adopter karang, gelang Coral Buddy, serta sertifikat adopsi karang. Apresiasi tersebut diharapkan mampu mendorong keterlibatan publik secara berkelanjutan dalam kegiatan konservasi laut.
Pulau Pahawang dipilih sebagai lokasi kegiatan karena memiliki potensi ekosistem terumbu karang yang tinggi, namun membutuhkan upaya pemulihan dan perlindungan berkelanjutan. Keterlibatan mahasiswa dan masyarakat dinilai tidak hanya berdampak pada aspek ekologis, tetapi juga membangun kesadaran kolektif terhadap kebersihan dan keberlanjutan lingkungan laut. (Rilis/Humas)







