ITERA NEWS – Program Studi Magister Fisika Itera mempertegas posisinya sebagai pusat pengembangan ilmu fisika terapan dan teknologi energi dengan melaksanakan Kunjungan Ilmiah serta Studi Kasus Akademik ke PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Cirata, Purwakarta, beberapa waktu lalu. Kegiatan yang diikuti dosen pendamping dan mahasiswa ini menjadi bagian dari pendalaman mata kuliah Sains Energi sekaligus penguatan pemahaman terhadap teknologi energi bersih yang terus berkembang.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan disambut oleh Officer Umum dan CSR PT PLN NP UP Cirata, Geraldy, bersama perwakilan teknisi. Pihak perusahaan menyampaikan apresiasi atas antusiasme mahasiswa Magister Fisika Itera dan membuka peluang kolaborasi lebih luas, termasuk kesempatan magang dan riset terapan.
Studi lapangan dimulai dari fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Thin Film CIS. Mahasiswa mempelajari karakteristik material Copper Indium Selenide, keunggulan modul surya lapisan tipis, serta tantangan operasional pada iklim tropis. Penjelasan teknis dari tim PLN memperkaya wawasan mahasiswa tentang teknologi material energi yang menjadi salah satu fokus kajian Magister Fisika Itera.
Kegiatan yang diikuti dosen pendamping dan mahasiswa ini menjadi bagian dari pendalaman mata kuliah Sains Energi sekaligus penguatan pemahaman terhadap teknologi energi bersih yang terus berkembang.
Rombongan kemudian meninjau Power House Pembangkit Listrik Tenaga Air Cirata yang mengoperasikan delapan unit pembangkit. Mahasiswa mendapatkan paparan langsung mengenai proses konversi energi potensial air menjadi listrik, sistem proteksi pembangkit, serta strategi keandalan pasokan untuk jaringan Jawa–Bali. Interaksi dengan teknisi memberikan pengalaman aplikatif yang menghubungkan teori fisika energi dengan implementasi nyata di industri kelistrikan nasional.
PLTS Terapung Cirata
Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke PLTS Terapung Cirata, pembangkit tenaga surya terapung terbesar di Asia Tenggara. Hamparan panel surya di atas permukaan waduk memberikan gambaran kuat mengenai arah transisi energi Indonesia menuju pemanfaatan energi terbarukan yang lebih luas.
Kunjungan ilmiah ini menegaskan komitmen Magister Fisika Itera dalam membangun kompetensi mahasiswa di bidang energi terbarukan, teknologi material maju, dan kolaborasi akademik–industri. Program ini terus mendorong lahirnya sumber daya manusia yang relevan dengan kebutuhan transformasi energi nasional. (Rilis/Humas)





