Itera dan ITB Kolaborasi Hadirkan Inovasi Pangan dan Pertanian Tepat Guna di Lampung Barat

Itera dan ITB Kolaborasi Hadirkan Inovasi Pangan dan Pertanian Tepat Guna di Lampung Barat

Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Institut Teknologi Sumatera (Itera) berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) menghadirkan berbagai inovasi pangan dan pertanian di Desa Pagar Dewa, Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Lampung Barat, pada 26 Oktober 2025.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan dan gizi masyarakat melalui pelatihan berbasis teknologi tepat guna serta pemanfaatan potensi lokal.

Program ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didukung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui skema Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) 2025, dengan Gabungan Kelompok Tani Mukti Tani sebagai Mitra 1 dan Posyandu Dahlia sebagai Mitra 2.

Dalam kegiatan tersebut, tim Itera memperkenalkan berbagai inovasi pangan dan pertanian, seperti pembuatan biskuit fortifikasi tepung ikan nila, sistem Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber), serta budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF). Inovasi-inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan gizi sekaligus membuka peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.

Dosen Farmasi Itera, Apt. Tantri Liris Nareswari, S.Farm., M.S.Farm., menjelaskan bahwa ikan nila dipilih karena memiliki kandungan protein tinggi dan mudah diperoleh di Lampung Barat. Sementara itu, sistem Budikdamber dipraktikkan untuk memanfaatkan lahan sempit agar masyarakat dapat menghasilkan ikan dan sayur secara mandiri. Adapun budidaya maggot BSF diperkenalkan sebagai solusi pengelolaan sampah organik yang bernilai ekonomi tinggi.

Perwakilan Puskesmas Pagar Dewa, Yesi Desi Serdi, S.Keb., menyampaikan bahwa pelatihan olahan pangan berbasis ikan menjadi solusi nyata dalam peningkatan gizi masyarakat serta mendorong kemandirian pangan melalui produksi pakan alternatif berbasis maggot BSF.

Selain inovasi pangan, tim pengabdian juga memberikan pelatihan pembuatan silase pakan ternak dan pupuk kompos MASARO (Material Sekitar Rumah). Ketua Tim PKM Itera, Dr. Sc. Hendry Wijayanti, S.Si., M.Sc., menjelaskan bahwa pelatihan ini membantu petani mengurangi ketergantungan pada pupuk dan pakan pabrikan dengan memanfaatkan bahan lokal seperti rumput kolonjono, daun indigofera, afrika, gelagah, dan dedak.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Barat, Fendi Sulistio, A.Md.P., yang mendukung program pemberdayaan petani dan berharap inovasi seperti pupuk MASARO dan silase dapat menjadi langkah nyata menuju pertanian yang mandiri dan ramah lingkungan.

Kegiatan lintas disiplin yang melibatkan Dr. Sc. Hendry Wijayanti, S.Si., M.Sc. (Biologi); Apt. Tantri Liris Nareswari, S.Farm., M.S.Farm. (Farmasi); dan Arysca Wisnu, S.ST., M.Eng. (Teknik Kimia) ini diharapkan berlanjut dengan pendampingan berkelanjutan agar inovasi tersebut benar-benar diadopsi oleh masyarakat untuk mewujudkan kemandirian pangan dan peningkatan kesejahteraan Desa Pagar Dewa.