ITERA NEWS – Alumni Program Studi Teknik Geologi Institut Teknologi Sumatera (Itera), Erza Refenza, berhasil menciptakan inovasi alat pengering hasil panen Portabel hexaust bed dryer dan Portabel solar bed dryer Reka Agro Indonesia. Inovasi ini diharapkan menjadi solusi modern bagi petani Lampung dalam menghadapi permasalahan pascapanen, terutama kendala pengeringan hasil pertanian seperti gabah, jagung, dan lainnya karena cuaca.
Erza mengatakan, selama ini, mayoritas petani masih mengandalkan metode tradisional dengan menjemur gabah dan hasil pertanian lain menggunakan sinar matahari. Cara tersebut sangat bergantung pada kondisi cuaca dan sering menimbulkan kerugian, baik dari segi waktu maupun kualitas hasil panen.Kehadiran Portabel hexaust bed dryer dan Portabel solar bed dryer Reka Agro Indonesia menjadi jawaban atas permasalahan tersebut. Alat ini dirancang praktis dan mudah dipindahkan sehingga dapat digunakan langsung di lahan pertanian.
“Dari segi efisiensi, teknologi ini mampu mempercepat proses pengeringan hasil panen, sehingga petani tidak lagi khawatir kehilangan waktu akibat cuaca yang tidak menentu,” ujar Erza.
Hasil panen yang dikeringkan dengan teknologi ini menjadi lebih merata dan berkualitas, sehingga dapat dipasarkan dengan harga lebih baik.
Keunggulan utama inovasi ini terletak pada desainnya yang portabel sehingga dapat dibawa ke mana saja. Selain itu, Portabel solar bed dryer memanfaatkan kombinasi teknologi tenaga surya dan sistem blower kipas yang mendorong panas dari gas LPG, sehingga proses pengeringan menjadi lebih cepat dan merata. Sementara itu, Portabel hexaust bed dryer menggunakan teknologi blower hisap untuk menarik uap panas. Sistem ini membuat pemerataan panas lebih optimal dan mampu memengaruhi kadar air hasil panen secara signifikan. Penggunaan energi yang lebih hemat dan ramah lingkungan menjadikan inovasi ini selaras dengan kebutuhan pertanian berkelanjutan.
Tidak hanya itu, Erza menyebut, hasil panen yang dikeringkan dengan teknologi ini menjadi lebih merata dan berkualitas, sehingga dapat dipasarkan dengan harga lebih baik. Dengan demikian, inovasi ini berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat daya saing produk pertanian Lampung.
Erza menambahkan, inovasi ini merupakan bentuk kontribusinya untuk mendukung produktivitas petani dan memperkuat ketahanan pangan daerah. “Saya percaya teknologi sederhana namun tepat guna seperti ini dapat membantu petani menghadapi tantangan pascapanen. Harapannya, Portabel Bed Dryer bisa menjadi solusi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan petani kita,” ujar Erza.
Sebagai salah satu provinsi penyangga pangan nasional, menurut Erza Lampung membutuhkan berbagai terobosan di sektor pertanian agar lebih kompetitif. Inovasi karya alumni Itera ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Lampung mampu melahirkan teknologi tepat guna bagi negeri. (Humas)