Dukung Program Kampus Berdampak, Pusat Implementasi Inovasi LPMPP Itera Gelar Workshop Transfer Teknologi

Dukung Program Kampus Berdampak, Pusat Implementasi Inovasi LPMPP Itera Gelar Workshop Transfer Teknologi

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS– Pusat Implementasi Inovasi, Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengadakan Workshop Transfer Teknologi, di Aula Gedung Training Center Itera, 21-22 Agustus 2025. Kegiatan yang diharapkan mendukung kampus berdampak melalui penerapan riset dan inovasi tersebut menghadirkan narasumber Asisten Direktur Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB, Prof. Ir. Arif Sasongko, S.T.,M.T.,Ph.D., dan Asisten Transfer Teknologi Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi  ITB , Ikhsan Prasetyo,S.T.,M.T.

Kepala LPMPP Itera Handoyo,S.Si.,M.T.Ph.D., dalam sambutannya, menyampaikan peningkatan jumlah hak paten merupakan salah satu program strategis Rektor Itera Prof.Dr. I Nyoman Pugeg Aryanta. Hal tersebut menjadi komitmen Itera, agar hasil riset dan inovasi yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa dapat digunakan oleh dunia industri dan masyarakat.

“Lampung sangat membutuhkan inovasi yang dihasilkan oleh Itera, dengan adanya workshop ini, semoga transfer ilmu dapat berjalan maksimal sehingga dampak baiknya dapat diterima oleh masyarakat,” ujar Handoyo.

Lampung sangat membutuhkan inovasi yang dihasilkan oleh Itera, dengan adanya workshop ini, semoga transfer ilmu dapat berjalan maksimal sehingga dampak baiknya dapat diterima oleh masyarakat

Dalam paparannya, Prof. Ir. Arif Sasongko, S.T.,M.T.,Ph.D., mengapresiasi perkembangan Itera yang dinilai sangat pesat sejak tahun 2015, dan saat ini sudah berfokus pada penguatan inovasi. Prof. Arif menekankan, kemajuan suatu negara sangat dipengaruhi beragamnya kekayaan intelektual yang berdampak pada produktivitas industri.

“Rentang antara tahun 2008-2025, tren investasi di bidang kekayaan intelektual melaju pesat. Peningkatan ini harus dimanfaatkan oleh perguruan tinggi  sebagai rumah riset yang berkolaborasi dengan dunia industri sebagai wadah pengaplikasian inovasi,” ujar Prof. Arif.

Hak Dagang dan Penelitian

Prof. Arif menambahkan perguruan tinggi memiliki hak dagang dan hak penelitian. Dua hak ini menjadi kunci utama. Jumlah paten suatu institusi memang penting, tetapi lisensi suatu hak paten jauh lebih penting karena kualitas riset menjadi kunci utama dalam kekayaan intelektual.

Prof. Arif juga menilai, Itera beruntung, karena memiliki satu-satunya dosen yang mempunyai hak paten di Indonesia di bidang “Integrated circuit layout desain” yakni Prof. Sarwono Sutikno, Dr.Eng, CSX-F, IIAP, CC.

Jumlah paten suatu institusi memang penting, tetapi lisensi suatu hak paten jauh lebih penting karena kualitas riset menjadi kunci utama dalam kekayaan intelektual.

Di ITB sendiri, di bawah Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) mengelola kekayaan intelektual berdasarkan  atas inovasi, bisnis inkubasi dan transfer teknologi. Tiga rangkaian ini saling berkaitan di dalam satu alur. Tak hanya itu, Prof. Arif mengungkapkan empat strategi komersialisasi hak kekayaan intelektual di perguruan tinggi, di antaranya paten lisensi, joint operation, join venture dan innovation based start up.

Melalui workshop transfer teknologi ini, diharapkan Itera terus meluncurkan inovasi yang bisa di akui melalui hak kekayaan intelektual. Tak hanya itu, dengan adanya program ini, Itera terus konsisten mengaplikasikan kampus berdampak yang dicanangkan oleh Kemdiktisaintek.

Tim Liputan
Penulis :
Andre Ramadhani ( Teknik Material)
Fotografer : Sovi Alnikaromah ( Teknik Sipil)