ITERA NEWS – Program Studi (Prodi) Teknik Material di bawah naungan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Sumatera (Itera) menyelenggarakan sosialisasi program beasiswa S2 dan studium generale pada Jumat, 4 Juli 2025, di Aula Gedung Kuliah Umum (GKU) 1 Itera.
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FTI Itera Dr. Jabosar Ronggur Hamonangan Panjaitan, S.T., M.T., Koordinator Prodi Teknik Material Nur Istiqomah Khamidy, S.T., M.Sc., serta sejumlah pemateri, yakni Rizky Wanaldi, S.T., M.Eng. (HR & General Affairs PT QMB New Energy Materials), Muhammad Yasin Siregar, S.T., M.T. (dosen Teknik Material Itera), dan Tegar Mukti Aji, S.T., M.Eng. (Engineer R&D PT QMB New Energy Materials). Mahasiswa Itera tampak antusias mengikuti kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Dr. Jabosar mengapresiasi inisiatif Prodi Teknik Material dalam membuka peluang beasiswa bagi mahasiswa. Ia menyampaikan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi lulusan yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Perusahaan QMB menjadi mitra bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan di Central South University dengan menyediakan beasiswa penuh serta tunjangan biaya hidup
Sementara, Rizky Wanaldi menjelaskan bahwa dirinya merupakan salah satu alumni penerima beasiswa S2 di Central South University, Tiongkok. Ia memaparkan bahwa PT QMB merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan dengan visi mengembangkan sumber daya manusia (SDM) untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Perusahaan QMB menjadi mitra bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan di Central South University dengan menyediakan beasiswa penuh serta tunjangan biaya hidup,” ujarnya. Selain itu, peserta program juga berkesempatan mengikuti magang hingga bekerja di PT QMB. Program ini turut mendapat dukungan dari pemerintah Tiongkok dalam rangka memajukan inovasi teknologi. Central South University memiliki keunggulan di bidang Metallurgical Engineering (Material Energi Baru), Transportation Engineering (Perkeretaapian), serta International Trade for Non-Ferrous Material.
Pengolahan dan Ekstraksi Nikel
Pada sesi studium generale, Muhammad Yasin Siregar memaparkan materi mengenai pengolahan dan ekstraksi nikel. Ia menjelaskan, nikel merupakan salah satu cadangan sumber daya mineral terbesar di dunia.
“Berdasarkan data per Juni 2021, Indonesia memiliki sumber daya nikel sebesar 143 juta ton dengan cadangan mencapai 49 juta ton,” ungkapnya. Nikel banyak digunakan sebagai bahan baku baterai dan material stainless steel. Ia juga memaparkan proses pengolahan dan pemurnian bijih nikel sulfida dan laterit.
Sementara itu, Tegar Mukti Aji menjelaskan proses hidrometalurgi bijih nikel laterit melalui teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL). Menurutnya, permintaan nikel di sektor baterai pada 2016 sebesar 3% meningkat menjadi 5%. Selain itu, penggunaan nikel pada bidang teknik mencapai 35%, sektor logam 19%, serta sektor bangunan dan konstruksi 15%.
Penulis dan Fotografer: Muhammad Ilham (Teknik Industri)