Itera Resmi Luncurkan Kurikulum Baru Berbasis AI dan Standar Global

Itera Resmi Luncurkan Kurikulum Baru Berbasis AI dan Standar Global

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Institut Teknologi Sumatera (Itera) resmi meluncurkan kurikulum baru tahun 2025–2030 yang mengakomodasi kemajuan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) serta berstandar internasional. Peluncuran dilakukan secara simbolis oleh Rektor Itera, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, melalui penandatanganan Buku Kurikulum Itera pada Rabu, 18 Juni 2025, di Aula Gedung Kuliah Umum (GKU) 2 Itera.

Kurikulum baru ini disusun secara independen oleh Itera dengan pendekatan Outcome-Based Education (OBE), mengadopsi elemen kurikulum dari sejumlah institusi ternama dunia, termasuk Nanyang Technological University (NTU), Singapura. Dengan menggabungkan semangat lokal Itera for Sumatera dan visi global, kurikulum ini diharapkan mampu mencetak lulusan yang tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga siap bersaing secara internasional.

Kegiatan peluncuran dihadiri oleh jajaran pimpinan Itera, termasuk Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, M.Si., Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Ir. Arif Rohman, S.T., M.T., Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Itera Dr. Handoyo, S.Si., M.T., serta Kepala Pusat Kurikulum dan Pengembangan Pembelajaran Itera Dr. Nono Agus Santoso, S.Si., M.T.

Kurikulum baru ini disusun secara independen oleh Itera dengan pendekatan Outcome-Based Education (OBE), mengadopsi elemen kurikulum dari sejumlah institusi ternama dunia, termasuk Nanyang Technological University (NTU), Singapura.

Turut hadir pula narasumber nasional seperti Direktur Pengembangan Pendidikan ITB Prof. Dr. Delik Haudalah, S.T., M.T., M.Sc., dan Ketua Tim Kerja Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Dewi Wulandari, S.Si.

Proses Panjang dan Kolaboratif

Dalam laporannya, Dr. Nono Agus Santoso menyampaikan bahwa penyusunan kurikulum baru telah dimulai sejak Maret 2024 hingga Mei 2025. Proses tersebut meliputi sosialisasi linimasa pemutakhiran, monitoring kurikulum tahap awal, hingga pengumpulan buku kurikulum dari seluruh program studi di lingkungan Itera. Nono juga mengajak seluruh sivitas akademika untuk merealisasikan visi global dari kurikulum baru Itera.

Dalam sambutannya, Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha mengapresiasi kerja keras seluruh tim yang terlibat dalam penyusunan kurikulum. Ia menekankan bahwa peluncuran ini merupakan tonggak sejarah penting dalam perjalanan Itera sebagai institusi pendidikan tinggi berbasis tridarma. “Semoga karya kurikulum ini memberikan dampak nyata dalam mencetak mahasiswa berkualitas tinggi,” ujar Rektor.

Ia menambahkan bahwa pemanfaatan AI harus diarahkan untuk kontribusi nyata di tengah masyarakat dan pentingnya membekali mahasiswa tidak hanya dengan keterampilan (skill), tetapi juga sikap dan karakter (attitude) yang baik.

Apresiasi dari Nasional

Prof. Dr. Delik Haudalah dari ITB memberikan apresiasi atas langkah Itera membangun kurikulum mandiri dalam satu dekade terakhir. Ia menyebutkan, Itera memiliki keunggulan dalam hal sejarah karena masih memiliki ruang luas untuk berinovasi dan mencatatkan tonggak baru. “Itera bekerja di atas kertas putih yang masih luas. Ini adalah peluang besar untuk menorehkan sejarah pendidikan,” ungkapnya.

Sementara itu, Dewi Wulandari dari Kemendikbudristek menyampaikan pentingnya transformasi pendidikan tinggi melalui pendekatan multidisiplin. Ia memaparkan arah kebijakan baru yang menekankan dampak nyata pendidikan melalui riset dan inovasi untuk menyelesaikan permasalahan sosial dan ekologis. “Kurikulum harus berdampak, tidak hanya dalam luaran akademik, tetapi juga dalam peningkatan kesejahteraan melalui hilirisasi riset dan kemitraan,” ujarnya.

Peluncuran kurikulum baru ini menandai komitmen Itera dalam menghadirkan pendidikan tinggi yang relevan dengan perkembangan zaman, sekaligus tetap berpijak pada kekuatan lokal untuk berkiprah di panggung global.

Penulis: Muhammad Ilham (Teknik Industri)