ITERA NEWS — Program Studi Teknik Geomatika, Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (FTIK) Institut Teknologi Sumatera (Itera) melaksanakan kegiatan penanaman mangrove sebagai upaya rehabilitasi pesisir berbasis pemberdayaan masyarakat di Ekowisata Mangrove Cuku Nyinyi, Desa Sidodadi, Pesawaran, Lampung, Sabtu, 6 Desember 2025.
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat yang selama ini berperan aktif menjaga dan mengembangkan kawasan mangrove Cuku Nyinyi. Penanaman mangrove dilakukan sebagai langkah mitigasi abrasi, pemulihan lingkungan pesisir, serta peningkatan ketahanan ekosistem terhadap perubahan iklim.
Dr. Nirmawana Simarmata menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat menjadi kunci keberhasilan rehabilitasi mangrove. “Rehabilitasi tidak hanya membutuhkan penanaman, tetapi juga pemeliharaan berkelanjutan. Karena itu, kolaborasi dengan Pokdarwis sangat penting agar masyarakat terlibat aktif dalam menjaga ekosistem pesisir,” ujarnya.
Rehabilitasi tidak hanya membutuhkan penanaman, tetapi juga pemeliharaan berkelanjutan. Karena itu, kolaborasi dengan Pokdarwis sangat penting agar masyarakat terlibat aktif dalam menjaga ekosistem pesisir
Dalam kegiatan tersebut, dosen dan mahasiswa Teknik Geomatika Itera juga memberikan edukasi mengenai peran penting mangrove dalam menjaga stabilitas garis pantai, melindungi habitat, serta mendukung potensi ekonomi melalui ekowisata.
Pemasangan Benchmark
Sebelumnya Prodi Teknik Geomatika juga melaksanakan pemasangan dua benchmark sebagai titik referensi survei pemetaan di Kawasan Ekowisata Mangrove Cuku Nyinyi, Desa Sidodadi, Pesawaran, pada 4 Desember 2025. Kegiatan yang dipimpin Redho Surya Perdana ini bertujuan menyediakan titik kontrol geodetik presisi yang diperlukan untuk pemetaan kawasan pesisir. Dua benchmark tersebut akan menjadi titik acuan tetap untuk survei berulang, pemetaan jalur wisata, pemantauan perubahan garis pantai, hingga kebutuhan pengelolaan ekowisata.
Dalam kegiatan ini, tim dosen dan mahasiswa Teknik Geomatika Itera memberikan pendampingan kepada masyarakat terkait penentuan lokasi optimal, teknik pemasangan benchmark, serta prosedur pengukuran menggunakan metode survei geodesi. Upaya ini diharapkan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya titik kontrol dalam menghasilkan data geospasial yang akurat. (Rilis/Humas)





