Satgas PPKPT Itera Ikuti Lokakarya Nasional Mewujudkan Kampus Aman dan Inklusif

Satgas PPKPT Itera Ikuti Lokakarya Nasional Mewujudkan Kampus Aman dan Inklusif

Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT) Institut Teknologi Sumatera (Itera) berpartisipasi dalam Lokakarya Nasional bertajuk “Mewujudkan Kampus Sehat, Aman, dan Inklusif” yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada 29–30 Oktober 2025 di Surabaya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 116 peserta dari 48 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Acara dibuka secara resmi oleh Direktur Pusat Pengarusutamaan Inklusi dan Setara (PPIS) Unesa, Prof. Dr. Mutimmatul Faidah, M.Ag., dan Wakil Rektor II Unesa, Prof. Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd. Dalam kegiatan ini, Satgas PPKPT Itera diwakili oleh Ketua Satgas Dr. Winati Nurhayu, Sekretaris Satgas Nurul Adhha, M.A., serta anggota Satgas Suryaneta, Ph.D., Martasari Beti Pangestuti, M.T., Sabar, M.Si., Eliza Dianasari, S.Psi., dan Frijan Masai, S.H.

Ketua Satgas PPKPT Itera, Dr. Winati Nurhayu, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru dan memperkuat kolaborasi nasional dalam membangun budaya kampus yang aman dan sehat. Lokakarya nasional ini juga menjadi forum strategis bagi perguruan tinggi untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun ekosistem kampus yang sehat, aman, inklusif, serta bebas dari segala bentuk kekerasan.

Itera berkomitmen untuk terus memperkuat sistem pencegahan dan penanganan kekerasan agar seluruh sivitas akademika dapat belajar dan bekerja dengan rasa aman serta saling menghargai

“Partisipasi dalam lokakarya ini memperkaya wawasan dan memperkuat kolaborasi nasional dalam membangun kampus yang aman dan berbudaya sehat. Itera berkomitmen untuk terus memperkuat sistem pencegahan dan penanganan kekerasan agar seluruh sivitas akademika dapat belajar dan bekerja dengan rasa aman serta saling menghargai,” ujar Dr. Winati.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber nasional yang kompeten di bidang pencegahan kekerasan dan pengarusutamaan inklusi. Di antaranya perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Kepala Seksi Prevensi dan Intervensi PPIS Unesa, Kepala Seksi IMBBN (Inklusi, Multikultural, dan Budaya Bebas Nirkekerasan) PPIS Unesa, Kepala Subdirektorat PPKIS (Pusat Pengarusutamaan Kampus Inklusif Sehat) Unesa, Direktur Women’s Crisis Center (WCC) Jombang, serta Direktur Humas dan Informasi Publik Unesa.

Melalui lokakarya ini, peserta berdiskusi dan berbagi praktik baik dalam pencegahan serta penanganan kekerasan di lingkungan perguruan tinggi. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah memperkuat sinergi antarperguruan tinggi dalam merumuskan kebijakan dan strategi berbasis kampus inklusif. (Rilis/Humas)