ITERA NEWS. Program Studi (Prodi) Sains Aktuaria, Jurusan Sains, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menerima visitasi tim akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) secara dalam jaringan, Senin, 21 Juni 2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari, 21-22 Juni 2021 guna menilai kualitas Prodi Sains Aktuaria dari berbagai aspek.

Dalam kegiatan ini, BAN PT menghadirkan dua asesor yaitu R. Mohamad Atok, M.Si, Ph.D yang juga merupakan Dosen Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan Prof. Dr. Roberd Saragih, M.T. yang juga merupakan Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ketua Jurusan Sains ITERA, Prof Leo H Wiryanto menyambut baik visitasi dari BAN PT. Prof. Leo berharap melalui visitasi tersebut Prodi Sains Aktuaria dapat memperoleh masukan-masukan guna membangun prodi, serta mendapatkan hasil yang maksimal.

“Kami menyambut baik adanya visitasi ini, semoga para bapak asesor dapat memberikan nilai yang terbaik. Serta dapat memberikan masukan-masukan untuk pengembangan Sains Aktuaria,” ujar Prof. Leo.

“ITERA agak berbeda strukturnya, hal ini karena kita mengusung konsep efisiensi. Gedung kuliah, laboratorium biasanya digunakan bersama. Keuangan pun juga masih terpusat. Hal ini untuk efisiensi SDM dan sarana prasarana.”

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik ITERA, Prof. Dr.-Ing., Mitra Djamal, IPU., dalam sambutan menyampaikan bahwa ITERA mungkin sedikit berbeda dengan kampus lain. Sebab ITERA menerapkan konsep sharing facility yang terpusat antarprodi.

“ITERA agak berbeda strukturnya, hal ini karena kita mengusung konsep efisiensi. Gedung kuliah, laboratorium biasanya digunakan bersama. Keuangan pun juga masih terpusat. Hal ini untuk efisiensi SDM dan sarana prasarana,” ujar Prof. Mitra Djamal. Prof. Mitra juga menyampaikan agar para asesor dapat terbuka memberikan saran kepada prodi-prodi di ITERA.

Selanjutnya, visitasi dimulai dengan sesi dengan pimpinan unit pengelola program studi, dengan melakukan konfirmasi terkait rencana pengembangan UPPS, sistem tatapamong, sistem pengelolaan, capaian UPPS yang dilaporkan, dan rencana pengembangan PS yang diakreditasi. (Rilis/Humas)